Air liur merupakan pelindung alami bagi kesehatan gigi. Ketika terjadi sekresi dan kontak langsung dengan gigi, air liur akan menetralkan asam yang terbentuk dari proses fermentasi sisa makanan dimulut dan diantara gigi. Hal ini karena air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat mempertahankan pH dimulut sekitar 6,8. Apa yang dimaksud dengan larutan penyangga? akan dibahas pada uraian dibawah ini. Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya tidak mudah berubah dengan penambahan sedikit asam, basa, atau air. Larutan penyangga disebut juga larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara mencampurkan asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya. Di dalam larutan penyangga terdapat zat terlarut yang berfungsi mempertahankan pH. Jika pH larutan penyangga hendak diubah menjadi asam, komponen penyangga yang bersifat basa akan mempertahankannya. Demikian juga sebaliknya, komponen penyangga yang bersifat asam akan bertugas mempertahankan pH agar larutan penyangga tidak menjadi basa. Jadi, larutan penyangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu larutan penyangga yang bersifat asam dan larutan penyangga yang bersifat basa. Larutan Penyangga Bersifat Asam Larutan penyangga yang bersifat asam dibuat dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya. Basa konjugasi terbuat dari asam lemah yang berlebihan dengan basa kuat atau garam dari asam lemahnya. Misal campuran H2S dengan NaHS, H2CO3 dengan NaHCO3, HNO2 dengan KNO2, dan CH3COOH dengan CH3COONa. Ketika larutan penyangga yang bersifat asam ditambah asam, ion H+ dari asam tersebut akan dinetralkan oleh ion OH– dari basa konjugasinya. Jika larutan penyangga ditambah basa, ion OH– dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion H+ dari asam lemah. Perumusan larutan penyangga yang bersifat asam sebagai berikut. Larutan Penyangga Bersifat Basa Larutan penyangga yang bersifat basa dibuat dari campuran basa lemah dengan asam konjugasinya. Asam konjugasi dibuat dari basa lemah yang berlebihan dengan asam kuat atau garam dari basa lemahnya. Misalnya campuran NH4OH dengan NH4CI. Jika larutan penyangga ini ditambah asam, ion H+ dari asam tersebut akan dinetralkan oleh ion OH– dari basa lemah. Jika larutan penyangga ini ditambah basa, ion OH–dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion H+ dari asam konjugasinya. Perumusan larutan penyangga yang bersifat basa sebagai berikut. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Dan Macam – Macam Larutan Penyangga. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya Pengertian Tritrasi,Stoikiometri Larutan Dan Grafik Titrasi Asam-Basa Peranan dan Pemanfaatan Asam Basa dalam Berbagai Bidang Menghitung pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Penentuan pH Asam Kuat Dan Basa Kuat Konsep pH, pOH, dan pKw Pada Larutan Asam Basa Mengkaji Dan Mengidentifikasi Sifat Larutan Asam dan Basa Teori – Teori dan Konsep Asma Basa Menurut Para Ahli Dan Penjelasan Contoh Soal Kimia Dan Pembahasan Terlengkap Tentang Reaksi Kesetimbangan
Larutanpenyangga mengandung sesuatu yang akan menghilangkan ion hidrogen atau ion hidroksida yang mana air merupakan bagian terbesar dari sel yaitu 70 – 80 % dan sangat penting bagi kehidupan mikroorganisme karena air ikut dalam semua proses kimia dri sel. air menjadi sumber oksigen bagi bahan organic sel dan juga merupakan pelarutLarutan penyangga adalah larutan yang digunakan untuk menstabilkan pH saat ada penambahan asam, basa, atau garam. Larutan ini dibentuk lewat reaksi antara asam lemah dan basa konjugasinya ion X–, serta basa lemah dan asam konjugasinya ion YH+. Larutan penyangga ada 2 jenis, larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Halo Quipperian, saat mempelajari Kimia, materi apa sih yang kalian suka? Jangan lewatkan artikel terbaru Quipper Blog kali ini ya, karena Quipper Blog akan membahas materi larutan penyangga dan manfaatnya dalam kehidupan. Pernahkah kalian berpikir bagaimana kadar pH dalam darah bisa tetap stabil, meskipun asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh bervariasi? Tidak hanya itu, bagaimana cara ludah beradaptasi dengan tingkat keasaman yang masuk ke dalam mulut? Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, Quipperian harus memahami apa itu larutan penyangga. Pada prinsipnya, larutan penyangga dibuat untuk menstabilkan kadar pH, baik pH dalam tubuh maupun reaksi-reaksi kimia di laboratorium. Lalu, apa sebenarnya larutan penyangga itu dan seperti apa manfaatnya dalam kehidupan? Yuk, kita belajar lebih dalam mengenai materi larutan penyangga dalam artikel ini! Pengenalan Materi Larutan Penyangga Larutan penyangga atau biasa disebut bufferatau dapar merupakan larutan yang digunakan untuk mestabilkan pH saat terjadi penambahan asam, basa, atau garam. Artinya, pH larutan penyangga tidak akan berubah secara signifikan saat ditambahkan asam, basa, atau garam. Mengapa bisa demikian? Karena di dalam larutan penyangga terdapat komponen asam yang mampu menahan kenaikan pH secara berlebih dan komponen basa yang mampu menahan penurunan pH secara berlebih. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa larutan penyangga dibentuk melalui reaksi antara asam lemah dan basa konjugasinya ion X– serta basa lemah dan asam konjugasinya ion YH+. Sebagai contoh, jika suatu larutan mengandung CH3COOH dan ion CH3COO–, artinya larutan tersebut merupakan larutan penyangga, di mana CH3COOH merupakan asam lemah, sedangkan CH3COO–merupakan basa konjugasi. Bagaimana Quipperian, sudah paham kan sekilas tentang pengertian larutan penyangga? Lantas, apa sajakah jenis-jenis larutan penyangga itu? Jenis-jenis Larutan Penyangga Secara umum, larutan penyangga dibagi menjadi dua jenis, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. 1. Larutan penyangga asam Larutan penyangga asam merupakan larutan penyangga yang terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi asam pH 7. Adapun contoh larutan penyangga basa adalah campuran antara NH4OH dan NH4Cl. Campuran tersebut mengandung asam konjugasi NH4+. Setelah Quipperian tahu jenis-jenis larutan penyangga, kini saatnya mempelajari bagaimana sihpembuatan larutan penyangga. Pembuatan Larutan Penyangga Seperti pembahasan sebelumnya, bahwa larutan penyangga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu larutan penyangga asam dan basa. Berikut ini akan dijabarkan tentang proses pembuatan keduanya. 1. Pembuatan larutan penyangga asam Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasi. Untuk membuat larutan ini, hal yang harus dilakukan adalah mencampurkan asam lemah dan garamnya atau bisa juga dengan mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat. 2. Pembuatan larutan penyangga basa Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya. Untuk membuat larutan ini, hal yang harus dilakukan adalah mencampurkan basa lemah dan garamnya atau bisa juga dengan mencampurkan basa lemah berlebih dengan asam kuat. Kapasitas Larutan Penyangga Pada dasarnya, larutan penyangga memegang peranan penting untuk mempertahankan pH dalam rentang tertentu. Artinya, semakin besar kemampuan larutan penyangga untuk mempertahankan pH, semakin baik pula kualitasnya. Nah, kemampuan larutan penyangga untuk mempertahankan pH inilah yang disebut sebagai kapasitas larutan penyangga. Terdapat dua faktor yang memengaruhi kapasitas larutan penyangga, yaitu sebagai berikut. 1. Jumlah mol Semakin besar jumlah mol asam/basa dan asam konjugasi/basa konjugasi, semakin besar pula kemampuan larutan untuk mempertahankan pH. Contohnya, 2 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa memiliki kapasitas larutan penyangga lebih besar daripada 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa. 2. Perbandingan jumlah mol Perbandingan jumlah mol juga memegang peranan penting untuk menentukan kapasitas larutan penyangga. Semakin besar perbandingannya, semakin baik sifat larutan penyangga tersebut. Sebagai contoh, yaitu kapasitas larutan penyangga 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa lebih besar daripada 1 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa. Hal itu dikarenakan perbandingan jumlah 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa adalah 1 1 bernilai 1, sedangkan 1 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa adalah 1 2 bernilai 0,5. Sampai sini, semakin paham kan Quipperian? Selanjutnya, akan dijelaskan cara kerja larutan penyangga, sehingga diharapkan mampu menjawab pertanyaan Quipperian, mengapa kok larutan penyangga bisa mempertahankan pH dalam larutan. Cara Kerja Larutan Penyangga Di dalam larutan penyangga terdapat asam/basa beserta asam konjugasi/basa konjugasi. Keduanya akan membentuk kesetimbangan ion di dalam air. Kesetimbangan ion itulah yang nantinya membuat larutan penyangga bisa bertahan pada rentang pH tertentu saat ditambahkan sedikit asam atau basa. Bagaimana bisa? Contohnya sebagai berikut. Jika di dalam campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO–ditambahkan sedikit asam, maka ion H+akan bereaksi dengan ion negatif dari basa konjugasi CH3COO–. Akibatnya, penambahan asam tersebut tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Jika di dalam campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasi NH4+ditambahkan sedikit basa, maka ion OH–akan bereaksi dengan ion positif dari asam konjugasi NH4+. Akibatnya, penambahan basa tersebut tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Perhitungan Larutan Penyangga Masalah hitung menghitung tidak hanya ada di Matematika saja ya, Quipperian. Ternyata, Kimia juga menerapkan hitung-hitungan di setiap pemecahan masalahnya. Kali ini, Quipperian akan diajak untuk memahami perhitungan larutan penyangga. 1. Larutan penyangga asam Larutan penyangga asam mengandung ion H+di dalamnya. Tugas Quipperian nantinya adalah menentukan konsentrasi ion H+di dalam larutan dengan persamaan berikut. Keterangan [H+] = konsentrasi ion H+; Ka = konstanta ionisasi asam lemah; a = mol asam dalam larutan penyangga; g = mol garam dalam larutan penyangga; valensi = jumlah anion sisa asam yang dilepaskan garam; dan g x valensi = mol basa konjugasi. 2. Larutan penyangga basa Nah, kebalikan dari larutan penyangga asam, larutan penyangga basa mengandung ion OH–di dalamnya. Tugas Quipperian nantinya adalah menentukan konsentrasi ion OH–di dalam larutan dengan persamaan berikut. Keterangan [OH–] = konsentrasi ion OH–; Kb = konstanta ionisasi basa lemah; b = mol asam dalam larutan penyangga; g = mol garam dalam larutan penyangga; valensi = jumlah kation sisa basa yang dilepaskan garam; dan g x valensi = mol asam konjugasi. Paparan di atas merupakan ulasan singkat tentang larutan penyangga ya, Quipperian. Selanjutnya, kamu akan diajak untuk mempelajari manfaat larutan penyangga dalam kehidupan. Manfaat Larutan Penyangga Ternyata, larutan penyangga juga bermanfaat lhodalam kehidupan. Ingin tau apa saja? 1. Mempertahankan pH dalam darah Sebagai zat transportasi di dalam tubuh, darah memegang peranan penting dalam sistem metabolisme, khususnya pengangkutan oksigen dan karbondioksida. Oleh karena itu, darah harus selalu berada pada pH tertentu, yaitu 7,4. Untuk mempertahankan pH tersebut, di dalam darah terdapat beberapa jenis larutan penyangga, contohnya larutan penyangga karbonat, larutan penyangga hemoglobin, dan larutan penyangga fosfat. 2. Larutan penyangga di dalam air ludah Makanan yang masuk ke dalam mulut, tentu akan memengaruhi tingkat keasaman di dalamnya. Kadar pH di dalam mulut harus selalu konstan agar tidak merusak email gigi, yaitu pada kisaran 6,8. Jika mulut berada pada kondisi yang terlalu asam, maka email gigi akan terkikis sedikit demi sedikit. Akibatnya, kuman-kuman bisa dengan mudah masuk ke dalam gigi. Untuk mempertahankan pH tersebut, air ludah akan mengeluarkan larutan penyangga fosfat. Larutan penyangga ini bisa menetralkan asam sisa-sisa makanan. 3. Menjaga keseimbangan pH pada tanaman Beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai beralih menggunakan sistem hidroponik untuk menanam berbagai jenis tanaman. Saat menerapkan hidroponik, media tumbuh yang digunakan bukanlah tanah, tetapi air. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika berada pada pH tertentu. Nah, untuk mempertahankan agar pH tanaman konstan dalam media air, dibutuhkanlah suatu larutan penyangga. Biar kamu makin jago dalam materi larutan penyangganya, coba deh kerjakan contoh soal dari Quipper Video di bawah ini. Pasti bisa, kok! Contoh Soal 1 Pembahasan Nah, kira-kira jawabannya apa ya Quipperian? Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya. Di antara lima pilihan jawaban di atas, yang termasuk asam lemah adalah CH3COOH, sedangkan basa konjugasinya adalah CH3COO–. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah CH3COOH dan CH3COO–. Jawaban 5 Contoh Soal 2 Pembahasan Berdasarkan soal di atas, diketahui; a = Mol HCN = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol g= Mol NaCN = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol Valensi = 1 KaHCN = 4 x 10-5 Jawab Untuk menjawabnya, Quipperian harus melihat kembali persamaan untuk mencari konsentrasi ion H+, yaitu sebagai berikut. Berdasarkan konsentrasi ion H+di atas, diperoleh pH sebagai berikut. Jadi, pH yang terbentuk dari campuran kedua zat adalah 5 – log 4. Jawaban 3 Contoh Soal 3 Pembahasan Berdasarkan soal di atas, diketahui; b = Mol NH3= 50 mL x 0,2 M = 10 mmol g= Mol NH4Cl = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol Valensi = 1 KbNH3= 1 x 10-5 Jawab Untuk menjawabnya, Quipperian harus melihat kembali persamaan untuk mencari konsentrasi ion OH–, yaitu sebagai berikut. Berdasarkan konsentrasi ion OH–di atas, diperoleh pH sebagai berikut. Jadi, pH campuran kedua zat tersebut adalah 9. Jawaban 4 Sudah jelas kan Quipperian, belajar Kimia itu mudah, lho. Terlebih lagi, Kimia erat kaitannya dengan kehidupan, contohnya saja materi larutan penyangga yang telah Quipperian pelajari. Jangan lupa tonton terus Quipper Video ya dan kerjakan latihan soal di dalamnya. Jika Quipperian mau tahu pembahasan materi lain atau materi ini lebih dalam, langsung saja gabung sama Quipper Video! Sumber Penulis Eka Viandari
Sifat-sifat larutan penyangga Bila ke dalam air ditambahkan asam kuat atau basa kuat maka pH-nya akan berubah secara drastis. Misalnya, ke dalam 5 ml air ditambahkan 17 tetes larutan HCl 0,1 M, maka pH air akan berubah dari 7 menjadi sekitar 2. Bila ke dalam larutan tersebut kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 19 tetes, maka pH larutan tersebut akan melonjak sekitar 11. Adakah larutan yang pH-nya tidak berubah secara drastis bila ditambah sedikit asam kuat, basa kuat atau diencerkan? Perhatikan percobaan berikut dan buktikan di laboratorium! Nah, dari bagan di atas, kita dapat menyimpulkan 3 hal tentang sifat-sifat larutan penyangga, yaitu dapat mempertahankan pH walaupun ditambah sedikit asam kuat. ditambah sedikit basa kuat. diencerkan. Komposisi Larutan Penyangga Larutan penyangga terbentuk dari campuran asam/ basa dengan pasangan basa/ asam konjugasi yang biasa diperoleh dari garamnya. Namun asam/basa yang mana? Kuat atau lemah? Perhatikan peta konsep berikut! Sekarang perhatikan Gambar 1 berikut! Diketahui, zat X, Y, dan Z adalah larutan penyangga. Berdasarkan Gambar 2 Zat X adalah larutan penyangga basa , zat Y adalah larutan penyangga asam , dan zat Z adalah larutan penyangga basa. Jadi, ada 2 jenis larutan penyangga yaitu larutan penyangga asam yang terdiri dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya. larutan penyangga basa yang terdiri dari campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga dapat dibuat secara langsung dan secara tidak langsung. Hal ini tergantung dari sumber asam konjugasi/basa konjugasi dari asam lemah/ basa lemahnya. Perhatikan peta konsep berikut! Perhatikanlah Gambar 3 berikut! Berdasarkan Gambar 3, jika larutan penyangga terbentuk dengan cara tersebut maka larutan penyangga dinamakan dibuat secara langsung. Perhatikanlah Gambar 4 berikut! Berdasarkan Gambar 4, jika larutan penyangga terbentuk dengan cara tersebut maka larutan penyangga dinamakan dibuat secara tidak langsung . Setiap reaksi asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat akan selalu menghasilkan larutan penyangga, asalkan konsentrasi asam lemah/basa lemah harus lebih besar dari pada konsentrasi basa kuat/asam kuat. Perhatikan Gambar 5 berikut untuk menjelaskan bagaimana reaksi asam lemah dengan basa kuat menghasilkan larutan penyangga! Berdasarkan keterangan dapat disimpulkan Selain campuran asam lemah dengan garamnya / basa lemah dengan garamnya, suatu larutan penyangga juga dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat Asalkan konsentrasi yang lemah harus lebih besar daripada yang kuat. Prinsip Kerja Larutan Penyangga Larutan penyangga mempertahankan pH berdasarkan prinsip kesetimbangan. Anda masih ingat apa yang mempengaruhi nilai pH? Yaa…benar! Konsentrasi H+ untuk larutan yang bersifat asam dan konsentrasi OH– untuk larutan yang bersifat basa!! Bagaimana nilai pH jika konsentrasi H+ dan OH– dalam larutan adalah tetap? Yaa..anda benar lagi! Nilai pH juga akan tetap!! Nah..sekarang anda akan mempelajari bagaimana prinsp kerja larutan penyangga dalam mempertahankan pH! Konsentrasi!! 1. Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam Misal HNO2/NO2– yang dibuat dari campuran HNO2 dengan NaNO2 Perhatikanlah gambar berikut! a. Apabila ditambahkan sedikit asam kuat Misal HCl Berdasarkan Gambar 6a, Larutan penyangga HNO2/NO2– dapat dibuat dari campuran HNO2 dan NaNO2. Berarti dalam larutan ini terkandung molekul HNO2, ion H+, Na+ dan NO2–. Penambahan sedikit asam kuat akan menambah konsentrasi H+ dalam larutan 6b, namun kelebihan ini dinetralisasi oleh NO2–, membentuk HNO2 sehingga kesetimbangan bergeser ke arah HNO2. Hal ini membuat jumlah H+ dalam larutan menjadi tetap. Akibatnya 6c nilai pH tetap. b. Apabila ditambahkan sedikit basa kuat Misal NaOH Berdasarkan Gambar 7b, penambahan sedikit basa kuat akan memunculkan ion baru dalam larutan penyangga HNO2/NO2– yaitu OH–, namun ion tersebut dinetralisasi oleh HNO2, membentuk NO2– sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NO2–. Hal ini membuat OH– tidak mengganggu H+ dalam larutan. Akibatnya 7c nilai pH tetap. c. Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O Berdasarkan Gambar 8, jika dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi α asam lemah akan naik Hukum Pengenceran Ostwald yang berarti menambah jumlah ion H+ dan NO2– dari ionisasi asam lemah 8b. Akan tetapi karena volume larutan juga bertambah maka penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak berarti. Akibatnya 8c nilai pH tetap. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan prinsip kerja larutan penyangga asam dalam mempertahankan pH adalah sebagai berikut Setiap penambahan H+ akan dinetralisasioleh basa konjugasi. Setiap penambahan OH– akan dinetralisasi oleh asam lemah. Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion H+ dan basa konjugasi dari ionisasi asam lemah namun penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah. 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa Misal NH3/NH4+ yang dibuat dari campuran NH4OH dengan NH4Cl a. Apabila ditambahkan sedikit asam kuat Misal HCl Berdasarkan Gambar 9a, Larutan penyangga NH3/NH4+ dapat dibuat dari campuran NH4OHbentuk NH3 dalam air dan NH4Cl. Berarti dalam larutan ini terkandung molekul NH4OH, ion NH4+, ion OH– dan Cl–. Penambahan sedikit asam kuat akan memunculkan ion baru dalam larutan 9b yaitu H+, namun ion tersebut dinetralisasi oleh NH4OH, membentuk NH4+ sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NH4+. Hal ini membuat H+ tidak mengganggu OH– dalam larutan. Akibatnya 9c nilai pH tetap. b. Apabila ditambahkan sedikit basa kuat Misal NaOH Berdasarkan Gambar 10, Penambahan sedikit basa kuat akan menambah konsentrasi OH– dalam larutan, namun kelebihan ini dinetralisasi oleh NH4+, membentuk NH4OH sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NH4OH. Hal ini membuat jumlah OH– dalam larutan menjadi tetap. Akibatnya 10c nilai pH tetap. c. Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O Berdasarkan Gambar 11, jika dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi α basa lemah akan naik/turun*29 Hukum Pengenceran Ostwald yang berarti menambah jumlah ion OH– dan NH4+ dari ionisasi basa lemah 11b. Akan tetapi karena volume larutan juga bertambah maka penambahan konsentrasi OH– menjadi tidak berarti. Hal ini 11c membuat nilai pH tetap. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan prinsip kerja larutan penyangga basa dalam mempertahankan pH adalah sebagai berikut Setiap penambahan H+akan dinetralisasi olehbasa lemah. Setiap penambahan OH– akan dinetralisasi oleh asam konjugasi. Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion OH– dan asam konjugasi dari ionisasi basa lemah, namun penambahan konsentrasi OH– menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah. pH Larutan Penyangga pH larutan penyangga tergantung oleh konsentrasi asam lemah/ basa lemah, konstanta kesetimbangan asam lemah/ basa lemah dan konsentrasi garamnya. Dalam suatu sistem larutan penyangga akan terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi kesetimbangan asam lemah/ basa lemah dan reaksi ionisasi garamnya. 1. Menghitung pH Larutan Penyangga Asam Konstanta kesetimbangan asam lemah sehingga maka dan diperoleh 2. Menghitung pH Larutan Penyangga Basa Konstanta kesetimbangan basa lemah sehingga maka Sehingga diperoleh Manfaat Larutan Penyangga Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan; misalnya dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi, dan industri kulit. Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan bakteri mengalami proses yang sangat sensitif terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila pH darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga. Darah Sebagai Larutan Penyangga Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat. a. Penyangga Karbonat Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat H 2 CO 3 dengan basa konjugasi bikarbonat HCO 3 . H 2 CO 3 aq –> HCO 3aq + H + aq Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus penyakit gula dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris. b. Penyangga Hemoglobin Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah HHb + O 2 g HbO 2 – + H + Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat memengaruhi konsentrasi ion H +, sehingga pH darah juga dipengaruhi olehnya. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa. Hemoglobin yang telah melepaskan O 2 dapat mengikat H + dan membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H + yang dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan asam yang diproduksi oleh CO 2 yang terlarut dalam air saat metabolisme. c. Penyangga Fosfat Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat H 2 PO 4 – dengan monohidrogen fosfat HPO 3 2- . H 2 PO 4 – aq + H + aq –> H 2 PO 4aq H 2 PO 4 – aq + OH – aq –> HPO 4 2- aq + H 2 O aq Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin. 2. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan. 3. Menjaga keseimbangan pH tanaman. Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga. 4. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.Halini karena buah kecapi mengandung senyawa yang antibakteri. Air saringan merupakan sampel uji dipipet 25 mL dalam elenmeyer 250mL dan ditambah 1 mL indikator K2CrO4 5% b/v. terakhir dititrasi dengan larutan AgNO3 0,01 M samapai terbentuk endapan merah bata. Bidang klinik, yaitu dalam menginvestigasi fluida badan, misalnya air liur Larutan penyangga buffer – Pasti kamu sering mendengar kata penyangga bukan? Sesuatu yang berfungsi untuk mempertahankan. Begitu juga dengan larutan penyangga atau yang bisa disebut juga dengan larutan buffer. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas tuntas mengenai pengertian larutan penyangga lengkap dengan komponen, PH, fungsi, hingga sifat-sifat dari larutan buffer. Larutan penyangga merupakan larutan yang bisa menjaga atau mempertahankan pH dari pencampuran basa, asam ataupun pengenceran oleh air. pH larutan penyangga akan tetap konstan atau tidak berubah meskipun telah ditambahkan oleh sejumlah basa, asam ataupun air. Selain itu, larutan buffer juga dapat menetralkan penambahan basa maupun asam dari luar. Hal tersebut disebabkan karena larutan buffer mengandung suatu zat terlarut yang memiliki sifat penyangga yang terdiri dari komponen basa dan asam. Komponen asam memiliki fungsi untuk menahan kenaikan pH, sementara komponen basa sebaliknya, yakni berfungsi untuk menahan penurunan pH. Pada kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari yang namanya reaksi kimia, dalam hal ini adalah reaksi asam basa. Contohnya reaksi pada beberapa enzim pencernaan manusia. Enzim pepsin yang memiliki fungsi memecah protein lambung hanya bisa bekerja secara maksimal dalam kondisi asam atau jauh berbeda dengan pH optimal, sehingga enzim bisa menjadi rusak dan tidak aktif. Untuk mempertahankan pH enzim maka dibutuhkan larutan penyangga. Komponen Larutan Penyangga Seperti yang telah disinggung sebelumnya, larutan penyangga tersusun dari dua komponen, yakni larutan penyangga asam dan juga basa. Berikut penjelasan lengkapnya 1. Larutan Penyangga Asam Larutan buffer asam atau larutan penyangga asam bertugas mempertahankan pH dalam kondisi asam yakni pH 7. Larutan penyangga basa tersusun atas komponen basa konjugasinya BH+ dan basa lemah B. Larutan tersebut bisa diperoleh dengan cara Mencampurkan basa lemah dengan jumlah yang berlebih dan asam kuat sehingga terjadi suatu reaksi yang menghasilkan suatu garam asam konjugasi hasil dari basa lemah tersebut. Mencampurkan basa lemah atau B dan garam asam konjugasinya yakni BHX yang bisa terurai dan menghasilkan ion BH+. Contohnya yaitu larutan buffer yang memiliki kandungan NH4+ dan NH3. Dalam larutan tersebut dapat ditemukan kesetimbangan kimia, yaitu NH3aq + H2OI ⇌ NH4+aq+ OH-aq Penambahan asam H+, mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan, yaitu reaksi terbentuknya OH- dan NH4+. Hal tersebut guna mempertahankan konsentrasi pada ion OH- yang telah berkurang setelah ditambahkannya H+ dan bereaksi dengan OH- yang membentuk H2O. Selanjutnya penambahan basa OH-, mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga reaksi mengacu pembentukan air dan NH3. Atau bisa juga dikatakan basa yang telah ditambahkan kemudian dinetralisasi komponen asam konjugasi NH4+. pH Larutan Penyangga 1. Larutan Buffer Asam Pada larutan penyangga asam yang memiliki kandungan CH3COO- dan CH3COOH terdapat kesetimbangan seperti di bawah ini CH3COOHaq ⇌ CH3COO−aq + H+aq CH3COOHaq ⇌ CH3COO−aq + H+aq Sesudah dilakukan penyusunan ulang, pH larutan tersebut menjadi persamaan larutan buffer yang dikenal dengan sebutan persamaan Henderson – Hasselbalch, bunyi persamaan tersebut yaitu Apabila a = banyaknya mol asam lemah, g = banyaknya mol basa konjugasi serta v = volume larutan buffer, maka 2. Larutan Buffer Basa Dalam larutan penyangga basa yang memiliki kandungan NH4+ dan NH3, terdapat kesetimbangan sebagai beirkut NH3aq + H2Ol ⇌ NH4+aq + OH−aq Apabila b adalah banyaknya mol basa lemah, g adalah banyaknya mol asam konjugasi serta V adalah volume larutan buffer, maka Fungsi Larutan Penyangga Larutan buffer banyak dimanfaatkan dalam analisis kimia, mikrobiologi dan biokimia. Di samping itu, larutan penyangga juga banyak dimanfaat dalam dunia industri seperti pembuatan bir, elevtroplating atau penyepuhan, proses fotograsi, penyamakan kulit, sintesis obat-obatan, penanganan limbah dan sintesis zat warna. Larutan penyangga juga dapat ditemukan dalam tubuh makhluk hidup, dimana keberadaannya memiliki peran yang sangat penting. Pada kondisi normal, pH darah manusia yakni 7,4 dan tidak boleh turun hingga kurang dari 7,0 maupun naik hingga melebihi 7,8, karena jika itu terjadi akan berakibat yang sangat fatal bagi kesehatan tubuh. Larutan buffer karbonat-biokarbonat H2CO3 / HCO3- yang bertugas menjada pH dalam tetap 7,4 dengan menjaga perbandingan antara konsentrasi {H2CO3} {HCO3-} = 120. Disamping itu juga terdapat larutan buffer dihidrogenfost- monohidrogenfosfat [H2PO4- / HPO42- dalam cairan intra sel dan dalam air ludah yang memiliki fungsi menjaga pH mulut disekitar 6,8, dengan cara menetralisir asam hasil fermentasi sisa makanan yang bisa merusak gigi. Selain itu, larutan penyangga juga dimanfaatkan pada obat-obatan, hal ini bertujuan untuk mentransfer kelebihan basa ataupun asam dari kandungan obat, sehingga perubahan pH pada perut dapat dinetralisir. Jika obat tidak mengandung larutan buffer, tentu saja obat justru akan menimbulkan masalah lain bagi tubuh. Sifat Larutan Penyangga Sifat-sifat yang dimiliki oleh larutan penyangga atau buffer yaitu pH pada larutan tidak berubah tetap jika larutan ditambah basa ataupun asam. pH larutan tidak berubah tetap jika larutan diencerkan. Hubungan pH dengan larutan penyangga atau larutan buffer yakni seperti berikut ini Larutan penyangga dari campuran asam lemah dan garamnya Larutan penyangga dari campuran basa lemah dan garamnya Larutan penyangga atau larutan buffer adalah suatu senyawa yang terdiri atas larutan buffer asam dan larutan buffer basa, dimana berfungsi untuk mempertahan pH agar tidak berubah konstan meskipun telah ditambahkan basa, asam ataupun air. Komponen yang terdapat di dalam larutan penyangaa berfungsi untuk menahan naiknya pH larutan penyangga asam ataupun turunnya pH larutan penyangga basa. Pengertian Larutan Penyangga BufferKomponen Larutan Penyangga1. Larutan Penyangga Asam2. Larutan Penyangga BasapH Larutan Penyangga1. Larutan Buffer Asam2. Larutan Buffer BasaFungsi Larutan PenyanggaSifat Larutan Penyangga 3WeE.