1 Siapkan kaca objek dan kaca penutup bersih, kemudian letakan setetes air diatas kaca objek pada bagian tengah. 2. Goreskan ujung sendok teh (pada bagian yang cekung ) secara hati-hati pada pipi bagian dalam rongga mulut untuk mengambil contoh sel hewan. 3. campurkan goresan sel pipi dengan air pada kaca objek.

Pengertian Larutan Penyangga Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak aktif bahkan rusak. Oleh karena itu, perlu ada suatu sistem yang menjaga nilai pH di mana enzim tersebut bekerja. Sistem untuk mempertahankan nilai pH inilah yang disebut dengan larutan penyangga. Hal ini terjadi sebagaimana dalam larutan ini terdapat zat-zat terlarut bersifat “penahan” yang terdiri dari komponen asam dan basa. Komponen asam akan menahan kenaikan pH sedangkan komponen basa akan menahan penurunan pH. Fungsi Larutan Penyangga Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi, electroplating penyepuhan, pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah. Di dalam tubuh makhluk hidup juga terdapat larutan penyangga yang sangat berperan penting. Dalam keadaan normal, pH darah manusia yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik di atas 7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh. pH darah dipertahankan pada 7,4 oleh larutan penyangga karbonat-bikarbonat H2CO3/HCO3− dengan menjaga perbandingan konsentrasi [H2CO3] [HCO3−] sama dengan 1 20. Selain itu, dalam cairan intra sel juga terdapat larutan penyangga dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat H2PO4−/HPO42−. Larutan penyangga H2PO4−/HPO42− juga terdapat dalam air ludah, yang berfungsi untuk menjaga pH mulut sekitar 6,8 dengan menetralisir asam yang dihasilkan dari fermentasi sisa-sisa makanan yang dapat merusak gigi. Komponen Larutan Penyangga Larutan penyangga asam Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam pH 7. Larutan buffer basa terdiri dari komponen basa lemah B dan basa konjugasinya BH+. Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan mencampurkan basa lemah B dengan garam asam konjugasinya BHX, yang dapat terionisasi menghasilkan ion BH+ mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut. Contoh larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan NH3aq + H2Ol ⇌ NH4+aq + OH−aq Pada penambahan asam H+, kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi pembentukan NH4+ dan OH−, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion OH− yang menjadi berkurang karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan OH− membentuk H2O. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa lemah NH3. Pada penambahan basa OH−, kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi NH4+. pH Larutan Penyangga Larutan penyangga asam Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−, terdapat kesetimbangan CH3COOHaq ⇌ CH3COO−aq + H+aq Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan penyangga yang dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana persamaan berikut ini Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volum larutan penyangga, Larutan penyangga basa Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+, terdapat kesetimbangan NH3aq + H2Ol ⇌ NH4+aq + OH−aq Jika b = jumlah mol basa lemah, g = jumlah mol asam konjugasi, dan V = volum larutan penyangga, Contoh Soal Larutan Penyangga Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan a. 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COONa 1 M b. 20 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan KOH 0,1 M c. 40 mL larutan NH3 0,1 M dengan 4 mL larutan NH4Cl 0,1 M Ka CH3COOH = 1 × 10−5; Kb NH3 = 1 × 10−5 Jawab a. Larutan penyangga dengan CH3COOH sebagai asam lemah dan CH3COONa sebagai garam basa konjugasi a = mol CH3COOH = 10 mL × 0,1 mmol/mL = 1 mmol g = mol CH3COO− = mol CH3COONa = 10 mL × 1 mmol/mL = 10 mmol b. 10 mL larutan basa kuat KOH 0,1 M 1 mmol KOH akan bereaksi dengan 20 mL larutan asam lemah CH3COOH 0,1 M 2 mmol CH3COOH menghasilkan air dan garam basa konjugasi CH3COOK. CH3COOHaq + OH−aq ⇌ CH3COO−aq + H2Ol c. Larutan penyangga dengan NH3 sebagai basa lemah dan NH4Cl sebagai garam asam konjugasi b = mol NH3 = 40 mL × 0,1 mmol/mL = 4 mmol g = mol NH4+ = mol NH4Cl = 4 mL × 0,1 mmol/mL = 0,4 mmol Referensi Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Lew, Kristi. 2009. Essential Chemistry Acids and Bases. New York Chelsea House. McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry 7th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry Principles and Modern Applications 11th edition. Toronto Pearson Canada Inc. Purba, Michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta Erlangga. Retnowati, Priscilla. 2005. SeribuPena Kimia SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta Erlangga. Artikel Larutan Penyangga Kontributor Nirwan Susianto Alumni Kimia FMIPA UI Materi lainnya Laju Reaksi Struktur Atom Konfigurasi Elektron Larutanbuffer atau larutan penyangga sangat penting. Terutama dalam kelangsungan hidup manusia. Darah dalam tubuh kita juga mengandung larutan penyangga. Darah manusia harus selalu berada pada kisaran pH 7,35 – 7,45 untuk bisa berfungsi normal. Suatu kondisi tertentu yang ekstrim dapat menyebabkan pH darah menurun dan naik secara Pertanyaan Kimia – Judul Air liur merupakan larutan penyangga karena mengandung senyawa id tugas122176Pertanyaan Kimia – Judul Air liur merupakan larutan penyangga karena mengandung senyawa id tugas122176Pertanyaan Kimia – Judul Air liur merupakan larutan penyangga karena mengandung senyawa id tugas122176Pertanyaan Kimia – Judul Air liur merupakan larutan penyangga karena mengandung senyawa id tugas122176Berikut jawaban dari pertanyaan Air liur merupakan larutan penyangga karena mengandung senyawaAdapun jawabannya sebagai berikut Jawaban Pertama PosfatH3PO4 –> H2PO4 + HJawaban Kedua Dlm tubuh mengandung H2CO3- dan HCO3Daftar Pertanyaan Terbaru Sunan giri pergi ke negeri pasai dengan tujuanContoh jaringan dasar pada tumbuhan adalah… C. Spons D. Kutikula A. Kolenkim B. Sklerenkim4. Diketahui operasi a✩ b sama dengan kuadrat bilangan pertama dan hasilnya dikurangi tiga kali jumlah bilangan pertama dan bilangan kedua. Nilai 7 ✩ 5 adalah…, A. -24 , B. 13 , C. 24 , D. 34, pls jawab cepatApa bentuk latihan kebugaran jasmani yang sesuai untuk penderita obesitasItu gambar B-A nya ada kesalahanDiketahui suatu fungsi f x = 3x² + x +7 dan fungsi g x = 3x – 4. Tentukan berapakah fungsi f – g x.,Berikut ini contoh perilaku seseorang yang menfungsikan Al-Quran dalam kehidupan bermasyarakat adalah…, A. ikut berperan aktif dalam tugas-tugas negara., B. berbuat baik pada semua orang., C. berlaku adil dengan seluruh anggota keluarga., D. membaca Al-Quran dengan suara keras di musholla suatu pertunjukkan teater terdapat kursi yang disusun dengan cara berikut pada baris pertama ada 15 kursi , baris kedua ada 20 kursi , baris ketiga ada 25 kursi . Jika pada ruangan tersebut terdapat 10 baris kursi . Tentukan kursi seluruhnya!Tolong dong ka.., mohon jawab dengan cepat ya ka1.\tNada, suara dan irama bicara serta alunan nada dalam melafalkan kata-kata sehingga tidak monoton atau datar disebut dengan…, A.\tDiksi B. Artikulasi C. Vibrato D. Phrasering, NO NGASAL57. Persamaan garis yang melalui titik A 1, 5 dan b 3,-2 adalah… a. 7x-2y = 17 b. -7x – 2y = 17 c. 7x + 2y = 17 d. -7x + 2y = 17Jelaskan konsep pergerakan partikel dalam menjelaskan penomena yang terjadi di sekitarDzaky and Laras are students working together on a group project., “Dzaky Ok. The deadline is Friday. I was absent when the project was assigned Laras No use worrying about that now. Im hoping we can finish the artwork and the slides by tomorrow. “, “Dzaky Sounds good. I ask to borrow my friends laptop because mine is broken. I hope he say Yes. “, “Laras Maybe yoll get a new laptop for your birthday! “, Dzaky I wish! , Which sentence is INCORRECT according to the conversation above?, A. Laras is worried the project is not finish on time. , B. Dzaky wishes that he will get a new laptop for his birthday. , C. Dzaky hopes that his friend will lend him a laptop. , D. Dzaky is worried about the project since he was dalam kompetisi Matematika terdapat 40 soal pilihan ganda, setiap soal yang dijawab dengan benar akan mendaptkan skor 4, jika dijawab salah mendapatkan skor -2 dan tidak dijawab mendapatkan skor -1. Anwar mengikuti kompetisi matematika tersebut dan menjawab 37 pertanyaan dengan 35 soal yang benar. Total skor yang diperoleh oleh Anwar adalah …Pekerjaan yang berat menjadi ringan, terjalin persahabatan antar sesama teman, merupakan manfaat dari ……. dan …… Larutanpenyangga adalah larutan yang pHnya answer choices a. Tidak berubah bila ditambah asam atau basa, tetapi berubah jika ditambah air b. Relatif tidak berubah bila ditambah sedikit asam, basa, maupun air c. Mudah berubah bila ditambah asam atau basa d. Mudah berubah bila ditambah air Question 8 60 seconds Q.
"Hargailah orang yang benar-benar mencintaimu, dia berkorban bukan untuk mengemis cinta. Tapi, dia ingin menunjukkan betapa berharganya kamu dihatinya."
makalahbiomedik dasar. Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh
100% found this document useful 1 vote8K views2 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote8K views2 pagesAir Ludah Sebagai Larutan PenyanggaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Bahanini bereaksi dengan air, uap panas atau larutan air yang lambat laun mengeluarkan panas atau gas-gas yang mudah menyala. Karena banyak dari bahan ini yang mudah terbakar maka tempat penyimpanan bahan ini harus tahan air, berlokasi ditanah yang tinggi, terpisah dari penyimpanan bahan lainnya, dan janganlah menggunakan sprinkler otomatis di
Larutan penyangga merupakan larutan yang bisa mempertahankan pH, jika ditambahka asam atau basa kuat. PH Sendiri merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki suatu larutan. Terdapat dua jenis larutan penyangga, yakni larutan penyangga bersifat asam dan larutan penyangga bersifat basa. Dilansir dari salah satu buku kimia karya Unggul Sudarmo, disebutkan bahwa larutan penyangga merupakan sistem reaksi kimia yang terkadang hanya dapat berlangsung pada kondisi lingkungan mempunyai pH tertentu. Anda dapat menemukan lauran penyangga saat proses reaksi pemecahan protein dalam lambung oleh enzim peptidase, yang dapat berjalan dengan baik jika cairan lambung memiliki pH=3. Oksigen dapat dengan mudah terikat oleh butir-butir darah merah jika pH larutan tersebut berada pada kisaran angka tertentu. Oleh karenanya, diperlukan suatu sistem yang dapat memepertahankan nilai pH. Peta Konsep Larutan PenyanggaLarutan Penyangga AsamLarutan Penyangga BasaLarutan penyangga asamAturan PH Larutan PenyanggaAir Liur Merupakan Larutan Penyangga Karena Mengandung Senyawa Peta Konsep Larutan Penyangga Larutan penyangga dapat mempertahankan pH yang hasilnya berupa larutan penyangga basa dan larutan penyangga asam. Antara asam dan basa juga masih memiliki dua sub pembahasan masing-masing. Larutan penyangga asam mengandung asam lemah dan basa konjugasi. Adapun larutan penyangga basa mengandung asam konjugasi dan basa lemah. Larutan Penyangga Asam Larutan penyangga asam merupakan larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan ini dapat mempertahankan pH pada kondisi asam atau pH kurang dari 7 pH7. Larutan penyangga basa dapat diperoleh dengan mencampur basa lemah dengan garamnya atau basa lemah berlebih dengan asam kuat. Larutan penyangga basa dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya. Misalkan dalam larutan penyangga basa yang mengandung ammonia NH3 dan ion ammonium NH4+, terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut NH3 aq + H2O I ↔NH4+ aq + OH– aq, maka harga tetapan kesetimbangan asam Ka dan harga dari H+. Larutan Penyangga dalam Kehidupan Dalam kehidupan sehari-hari larutan penyangga dapat memberikan sejumlah manfaat, baik untuk manusia hingga tumbuhan. Berikut manfaat larutan penyangga 1. Larutan Penyangga dalam Air Ludah Kadar pH dalam mulut harus mencapai 6,8 agar tidak merusak email gigi. Kendati demikian, makanan yang masuk ke dalam mulut dapat mempengaruhi tingkat keasaman tersebut. Untuk mempertahankan pH, air ludah akan mengeluarkan larutan penyangga fosfat yang mampu menetralkan asam sisa-sisa makanan. 2. Larutan Penyangga dalam Darah Darah manusia memiliki 7,4 pH dalam kondisi normal. PH tersebut tidak boleh turun ataupun naik. PH tersebut juga dipertahankan larutan penyangga yang terdapat dalam darah, seperti larutan penyangga hemoglobin, larutan penyangga karbonat, dan larutan penyangga fosfat. 3. Larutan Penyangga sebagai Penyeimbang pH Tanaman Tanaman yang dipelihara dengan sistem hidroponik memerlukan kadar pH air tertentu agar dapat tumbuh dan berkembang. Untuk mengatasi hal itu, tanaman perlu ditambahkan larutan penyangga. Proses Kerja Larutan Penyangga Larutan penyangga memiliki komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga mampu mengikat adun ion H+ maupun ion OH-. Penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut cara kerja larutan penyangga Larutan penyangga asam Adapun cara kerja pada larutan penyangga ini, mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota sebagai berikut Pada penambahan asamPenambahan asam H+ akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Di mana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH. CH3COO-aq + H+aq → CH3COOHaq Pada penambahan basaJika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk cairan. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ mampu dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan susutnya komponen asam CH3COOH, bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan cairan. CH3COOHaq + OH-aq → CH3COO-aq + H2Ol Larutan penyangga basaAdapun cara kerjanya mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota sebagai berikut Pada penambahan asam Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- mampu dipertahankan. Di samping itu, penambahan ini menyebabkan susutnya komponen basa NH3, bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+. NH3 aq + H+aq → NH4+ aq Pada penambahan basa Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- mampu dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam NH4+, membentuk komponen basa NH3 dan cairan. NH4+ aq + OH-aq → NH3 aq + H2Ol Aturan PH Larutan Penyangga Larutan penyangga asam Mampu digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut [H+] = Ka x a/valxgataupH = p Ka – log a/gdengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah a = banyak mol asam lemahg = banyak mol basa konjugasiLarutan penyangga basaMampu digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut [OH-] = Kb x b/valxgataupOH = p Kb – log b/gpH = 14 – pOH dengan, Kb = tetapan ionisasi basa lemah b = konsentrasi basa lemahg = konsentrasi asam konjugasi
Kedua kira – kira 399 bagian dari 400 asam karbonat yang terdapat dalam larutan itu sebagian besar akan segera berdisosiasi menjadi karbondioksida dan air, sehingga sisa larutan itu merupakan larutan karbondioksida yang konsentrasinya tinggi namun hanya mengandung asam dengan konsentrasi rendah. (Guyton, 2012)

Air liur merupakan pelindung alami bagi kesehatan gigi. Ketika terjadi sekresi dan kontak langsung dengan gigi, air liur akan menetralkan asam yang terbentuk dari proses fermentasi sisa makanan dimulut dan diantara gigi. Hal ini karena air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat mempertahankan pH dimulut sekitar 6,8. Apa yang dimaksud dengan larutan penyangga? akan dibahas pada uraian dibawah ini. Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya tidak mudah berubah dengan penambahan sedikit asam, basa, atau air. Larutan penyangga disebut juga larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara mencampurkan asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya. Di dalam larutan penyangga terdapat zat terlarut yang berfungsi mempertahankan pH. Jika pH larutan penyangga hendak diubah menjadi asam, komponen penyangga yang bersifat basa akan mempertahankannya. Demikian juga sebaliknya, komponen penyangga yang bersifat asam akan bertugas mempertahankan pH agar larutan penyangga tidak menjadi basa. Jadi, larutan penyangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu larutan penyangga yang bersifat asam dan larutan penyangga yang bersifat basa. Larutan Penyangga Bersifat Asam Larutan penyangga yang bersifat asam dibuat dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya. Basa konjugasi terbuat dari asam lemah yang berlebihan dengan basa kuat atau garam dari asam lemahnya. Misal campuran H2S dengan NaHS, H2CO3 dengan NaHCO3, HNO2 dengan KNO2, dan CH3COOH dengan CH3COONa. Ketika larutan penyangga yang bersifat asam ditambah asam, ion H+ dari asam tersebut akan dinetralkan oleh ion OH– dari basa konjugasinya. Jika larutan penyangga ditambah basa, ion OH– dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion H+ dari asam lemah. Perumusan larutan penyangga yang bersifat asam sebagai berikut. Larutan Penyangga Bersifat Basa Larutan penyangga yang bersifat basa dibuat dari campuran basa lemah dengan asam konjugasinya. Asam konjugasi dibuat dari basa lemah yang berlebihan dengan asam kuat atau garam dari basa lemahnya. Misalnya campuran NH4OH dengan NH4CI. Jika larutan penyangga ini ditambah asam, ion H+ dari asam tersebut akan dinetralkan oleh ion OH– dari basa lemah. Jika larutan penyangga ini ditambah basa, ion OH–dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion H+ dari asam konjugasinya. Perumusan larutan penyangga yang bersifat basa sebagai berikut. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Dan Macam – Macam Larutan Penyangga. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya Pengertian Tritrasi,Stoikiometri Larutan Dan Grafik Titrasi Asam-Basa Peranan dan Pemanfaatan Asam Basa dalam Berbagai Bidang Menghitung pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah Penentuan pH Asam Kuat Dan Basa Kuat Konsep pH, pOH, dan pKw Pada Larutan Asam Basa Mengkaji Dan Mengidentifikasi Sifat Larutan Asam dan Basa Teori – Teori dan Konsep Asma Basa Menurut Para Ahli Dan Penjelasan Contoh Soal Kimia Dan Pembahasan Terlengkap Tentang Reaksi Kesetimbangan

Larutanpenyangga mengandung sesuatu yang akan menghilangkan ion hidrogen atau ion hidroksida yang mana air merupakan bagian terbesar dari sel yaitu 70 – 80 % dan sangat penting bagi kehidupan mikroorganisme karena air ikut dalam semua proses kimia dri sel. air menjadi sumber oksigen bagi bahan organic sel dan juga merupakan pelarut
Larutan penyangga adalah larutan yang digunakan untuk menstabilkan pH saat ada penambahan asam, basa, atau garam. Larutan ini dibentuk lewat reaksi antara asam lemah dan basa konjugasinya ion X–, serta basa lemah dan asam konjugasinya ion YH+. Larutan penyangga ada 2 jenis, larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Halo Quipperian, saat mempelajari Kimia, materi apa sih yang kalian suka? Jangan lewatkan artikel terbaru Quipper Blog kali ini ya, karena Quipper Blog akan membahas materi larutan penyangga dan manfaatnya dalam kehidupan. Pernahkah kalian berpikir bagaimana kadar pH dalam darah bisa tetap stabil, meskipun asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh bervariasi? Tidak hanya itu, bagaimana cara ludah beradaptasi dengan tingkat keasaman yang masuk ke dalam mulut? Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, Quipperian harus memahami apa itu larutan penyangga. Pada prinsipnya, larutan penyangga dibuat untuk menstabilkan kadar pH, baik pH dalam tubuh maupun reaksi-reaksi kimia di laboratorium. Lalu, apa sebenarnya larutan penyangga itu dan seperti apa manfaatnya dalam kehidupan? Yuk, kita belajar lebih dalam mengenai materi larutan penyangga dalam artikel ini! Pengenalan Materi Larutan Penyangga Larutan penyangga atau biasa disebut bufferatau dapar merupakan larutan yang digunakan untuk mestabilkan pH saat terjadi penambahan asam, basa, atau garam. Artinya, pH larutan penyangga tidak akan berubah secara signifikan saat ditambahkan asam, basa, atau garam. Mengapa bisa demikian? Karena di dalam larutan penyangga terdapat komponen asam yang mampu menahan kenaikan pH secara berlebih dan komponen basa yang mampu menahan penurunan pH secara berlebih. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa larutan penyangga dibentuk melalui reaksi antara asam lemah dan basa konjugasinya ion X– serta basa lemah dan asam konjugasinya ion YH+. Sebagai contoh, jika suatu larutan mengandung CH3COOH dan ion CH3COO–, artinya larutan tersebut merupakan larutan penyangga, di mana CH3COOH merupakan asam lemah, sedangkan CH3COO–merupakan basa konjugasi. Bagaimana Quipperian, sudah paham kan sekilas tentang pengertian larutan penyangga? Lantas, apa sajakah jenis-jenis larutan penyangga itu? Jenis-jenis Larutan Penyangga Secara umum, larutan penyangga dibagi menjadi dua jenis, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. 1. Larutan penyangga asam Larutan penyangga asam merupakan larutan penyangga yang terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan penyangga ini berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi asam pH 7. Adapun contoh larutan penyangga basa adalah campuran antara NH4OH dan NH4Cl. Campuran tersebut mengandung asam konjugasi NH4+. Setelah Quipperian tahu jenis-jenis larutan penyangga, kini saatnya mempelajari bagaimana sihpembuatan larutan penyangga. Pembuatan Larutan Penyangga Seperti pembahasan sebelumnya, bahwa larutan penyangga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu larutan penyangga asam dan basa. Berikut ini akan dijabarkan tentang proses pembuatan keduanya. 1. Pembuatan larutan penyangga asam Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasi. Untuk membuat larutan ini, hal yang harus dilakukan adalah mencampurkan asam lemah dan garamnya atau bisa juga dengan mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat. 2. Pembuatan larutan penyangga basa Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya. Untuk membuat larutan ini, hal yang harus dilakukan adalah mencampurkan basa lemah dan garamnya atau bisa juga dengan mencampurkan basa lemah berlebih dengan asam kuat. Kapasitas Larutan Penyangga Pada dasarnya, larutan penyangga memegang peranan penting untuk mempertahankan pH dalam rentang tertentu. Artinya, semakin besar kemampuan larutan penyangga untuk mempertahankan pH, semakin baik pula kualitasnya. Nah, kemampuan larutan penyangga untuk mempertahankan pH inilah yang disebut sebagai kapasitas larutan penyangga. Terdapat dua faktor yang memengaruhi kapasitas larutan penyangga, yaitu sebagai berikut. 1. Jumlah mol Semakin besar jumlah mol asam/basa dan asam konjugasi/basa konjugasi, semakin besar pula kemampuan larutan untuk mempertahankan pH. Contohnya, 2 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa memiliki kapasitas larutan penyangga lebih besar daripada 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa. 2. Perbandingan jumlah mol Perbandingan jumlah mol juga memegang peranan penting untuk menentukan kapasitas larutan penyangga. Semakin besar perbandingannya, semakin baik sifat larutan penyangga tersebut. Sebagai contoh, yaitu kapasitas larutan penyangga 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa lebih besar daripada 1 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa. Hal itu dikarenakan perbandingan jumlah 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa adalah 1 1 bernilai 1, sedangkan 1 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa adalah 1 2 bernilai 0,5. Sampai sini, semakin paham kan Quipperian? Selanjutnya, akan dijelaskan cara kerja larutan penyangga, sehingga diharapkan mampu menjawab pertanyaan Quipperian, mengapa kok larutan penyangga bisa mempertahankan pH dalam larutan. Cara Kerja Larutan Penyangga Di dalam larutan penyangga terdapat asam/basa beserta asam konjugasi/basa konjugasi. Keduanya akan membentuk kesetimbangan ion di dalam air. Kesetimbangan ion itulah yang nantinya membuat larutan penyangga bisa bertahan pada rentang pH tertentu saat ditambahkan sedikit asam atau basa. Bagaimana bisa? Contohnya sebagai berikut. Jika di dalam campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO–ditambahkan sedikit asam, maka ion H+akan bereaksi dengan ion negatif dari basa konjugasi CH3COO–. Akibatnya, penambahan asam tersebut tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Jika di dalam campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasi NH4+ditambahkan sedikit basa, maka ion OH–akan bereaksi dengan ion positif dari asam konjugasi NH4+. Akibatnya, penambahan basa tersebut tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Perhitungan Larutan Penyangga Masalah hitung menghitung tidak hanya ada di Matematika saja ya, Quipperian. Ternyata, Kimia juga menerapkan hitung-hitungan di setiap pemecahan masalahnya. Kali ini, Quipperian akan diajak untuk memahami perhitungan larutan penyangga. 1. Larutan penyangga asam Larutan penyangga asam mengandung ion H+di dalamnya. Tugas Quipperian nantinya adalah menentukan konsentrasi ion H+di dalam larutan dengan persamaan berikut. Keterangan [H+] = konsentrasi ion H+; Ka = konstanta ionisasi asam lemah; a = mol asam dalam larutan penyangga; g = mol garam dalam larutan penyangga; valensi = jumlah anion sisa asam yang dilepaskan garam; dan g x valensi = mol basa konjugasi. 2. Larutan penyangga basa Nah, kebalikan dari larutan penyangga asam, larutan penyangga basa mengandung ion OH–di dalamnya. Tugas Quipperian nantinya adalah menentukan konsentrasi ion OH–di dalam larutan dengan persamaan berikut. Keterangan [OH–] = konsentrasi ion OH–; Kb = konstanta ionisasi basa lemah; b = mol asam dalam larutan penyangga; g = mol garam dalam larutan penyangga; valensi = jumlah kation sisa basa yang dilepaskan garam; dan g x valensi = mol asam konjugasi. Paparan di atas merupakan ulasan singkat tentang larutan penyangga ya, Quipperian. Selanjutnya, kamu akan diajak untuk mempelajari manfaat larutan penyangga dalam kehidupan. Manfaat Larutan Penyangga Ternyata, larutan penyangga juga bermanfaat lhodalam kehidupan. Ingin tau apa saja? 1. Mempertahankan pH dalam darah Sebagai zat transportasi di dalam tubuh, darah memegang peranan penting dalam sistem metabolisme, khususnya pengangkutan oksigen dan karbondioksida. Oleh karena itu, darah harus selalu berada pada pH tertentu, yaitu 7,4. Untuk mempertahankan pH tersebut, di dalam darah terdapat beberapa jenis larutan penyangga, contohnya larutan penyangga karbonat, larutan penyangga hemoglobin, dan larutan penyangga fosfat. 2. Larutan penyangga di dalam air ludah Makanan yang masuk ke dalam mulut, tentu akan memengaruhi tingkat keasaman di dalamnya. Kadar pH di dalam mulut harus selalu konstan agar tidak merusak email gigi, yaitu pada kisaran 6,8. Jika mulut berada pada kondisi yang terlalu asam, maka email gigi akan terkikis sedikit demi sedikit. Akibatnya, kuman-kuman bisa dengan mudah masuk ke dalam gigi. Untuk mempertahankan pH tersebut, air ludah akan mengeluarkan larutan penyangga fosfat. Larutan penyangga ini bisa menetralkan asam sisa-sisa makanan. 3. Menjaga keseimbangan pH pada tanaman Beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai beralih menggunakan sistem hidroponik untuk menanam berbagai jenis tanaman. Saat menerapkan hidroponik, media tumbuh yang digunakan bukanlah tanah, tetapi air. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika berada pada pH tertentu. Nah, untuk mempertahankan agar pH tanaman konstan dalam media air, dibutuhkanlah suatu larutan penyangga. Biar kamu makin jago dalam materi larutan penyangganya, coba deh kerjakan contoh soal dari Quipper Video di bawah ini. Pasti bisa, kok! Contoh Soal 1 Pembahasan Nah, kira-kira jawabannya apa ya Quipperian? Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya. Di antara lima pilihan jawaban di atas, yang termasuk asam lemah adalah CH3COOH, sedangkan basa konjugasinya adalah CH3COO–. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah CH3COOH dan CH3COO–. Jawaban 5 Contoh Soal 2 Pembahasan Berdasarkan soal di atas, diketahui; a = Mol HCN = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol g= Mol NaCN = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol Valensi = 1 KaHCN = 4 x 10-5 Jawab Untuk menjawabnya, Quipperian harus melihat kembali persamaan untuk mencari konsentrasi ion H+, yaitu sebagai berikut. Berdasarkan konsentrasi ion H+di atas, diperoleh pH sebagai berikut. Jadi, pH yang terbentuk dari campuran kedua zat adalah 5 – log 4. Jawaban 3 Contoh Soal 3 Pembahasan Berdasarkan soal di atas, diketahui; b = Mol NH3= 50 mL x 0,2 M = 10 mmol g= Mol NH4Cl = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol Valensi = 1 KbNH3= 1 x 10-5 Jawab Untuk menjawabnya, Quipperian harus melihat kembali persamaan untuk mencari konsentrasi ion OH–, yaitu sebagai berikut. Berdasarkan konsentrasi ion OH–di atas, diperoleh pH sebagai berikut. Jadi, pH campuran kedua zat tersebut adalah 9. Jawaban 4 Sudah jelas kan Quipperian, belajar Kimia itu mudah, lho. Terlebih lagi, Kimia erat kaitannya dengan kehidupan, contohnya saja materi larutan penyangga yang telah Quipperian pelajari. Jangan lupa tonton terus Quipper Video ya dan kerjakan latihan soal di dalamnya. Jika Quipperian mau tahu pembahasan materi lain atau materi ini lebih dalam, langsung saja gabung sama Quipper Video! Sumber Penulis Eka Viandari
Halini karena tubuh manusia juga paling sensitif terhadap digitalis. Ini secara teoritis, mungkin pada prakteknya bisa sedikit bergeser waktunya, misalnya pukul 6 pagi. 2. Obat diuretik (pelancar air seni)Paling baik digunakan pada pukul 7 pagi. Sangat penting untuk menggunakan obat pelancar seni pada waktu yang tepat karena itu terkait dengan
Sifat-sifat larutan penyangga Bila ke dalam air ditambahkan asam kuat atau basa kuat maka pH-nya akan berubah secara drastis. Misalnya, ke dalam 5 ml air ditambahkan 17 tetes larutan HCl 0,1 M, maka pH air akan berubah dari 7 menjadi sekitar 2. Bila ke dalam larutan tersebut kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 19 tetes, maka pH larutan tersebut akan melonjak sekitar 11. Adakah larutan yang pH-nya tidak berubah secara drastis bila ditambah sedikit asam kuat, basa kuat atau diencerkan? Perhatikan percobaan berikut dan buktikan di laboratorium! Nah, dari bagan di atas, kita dapat menyimpulkan 3 hal tentang sifat-sifat larutan penyangga, yaitu dapat mempertahankan pH walaupun ditambah sedikit asam kuat. ditambah sedikit basa kuat. diencerkan. Komposisi Larutan Penyangga Larutan penyangga terbentuk dari campuran asam/ basa dengan pasangan basa/ asam konjugasi yang biasa diperoleh dari garamnya. Namun asam/basa yang mana? Kuat atau lemah? Perhatikan peta konsep berikut! Sekarang perhatikan Gambar 1 berikut! Diketahui, zat X, Y, dan Z adalah larutan penyangga. Berdasarkan Gambar 2 Zat X adalah larutan penyangga basa , zat Y adalah larutan penyangga asam , dan zat Z adalah larutan penyangga basa. Jadi, ada 2 jenis larutan penyangga yaitu larutan penyangga asam yang terdiri dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya. larutan penyangga basa yang terdiri dari campuran basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga dapat dibuat secara langsung dan secara tidak langsung. Hal ini tergantung dari sumber asam konjugasi/basa konjugasi dari asam lemah/ basa lemahnya. Perhatikan peta konsep berikut! Perhatikanlah Gambar 3 berikut! Berdasarkan Gambar 3, jika larutan penyangga terbentuk dengan cara tersebut maka larutan penyangga dinamakan dibuat secara langsung. Perhatikanlah Gambar 4 berikut! Berdasarkan Gambar 4, jika larutan penyangga terbentuk dengan cara tersebut maka larutan penyangga dinamakan dibuat secara tidak langsung . Setiap reaksi asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat akan selalu menghasilkan larutan penyangga, asalkan konsentrasi asam lemah/basa lemah harus lebih besar dari pada konsentrasi basa kuat/asam kuat. Perhatikan Gambar 5 berikut untuk menjelaskan bagaimana reaksi asam lemah dengan basa kuat menghasilkan larutan penyangga! Berdasarkan keterangan dapat disimpulkan Selain campuran asam lemah dengan garamnya / basa lemah dengan garamnya, suatu larutan penyangga juga dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat Asalkan konsentrasi yang lemah harus lebih besar daripada yang kuat. Prinsip Kerja Larutan Penyangga Larutan penyangga mempertahankan pH berdasarkan prinsip kesetimbangan. Anda masih ingat apa yang mempengaruhi nilai pH? Yaa…benar! Konsentrasi H+ untuk larutan yang bersifat asam dan konsentrasi OH– untuk larutan yang bersifat basa!! Bagaimana nilai pH jika konsentrasi H+ dan OH– dalam larutan adalah tetap? Yaa..anda benar lagi! Nilai pH juga akan tetap!! Nah..sekarang anda akan mempelajari bagaimana prinsp kerja larutan penyangga dalam mempertahankan pH! Konsentrasi!! 1. Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam Misal HNO2/NO2– yang dibuat dari campuran HNO2 dengan NaNO2 Perhatikanlah gambar berikut! a. Apabila ditambahkan sedikit asam kuat Misal HCl Berdasarkan Gambar 6a, Larutan penyangga HNO2/NO2– dapat dibuat dari campuran HNO2 dan NaNO2. Berarti dalam larutan ini terkandung molekul HNO2, ion H+, Na+ dan NO2–. Penambahan sedikit asam kuat akan menambah konsentrasi H+ dalam larutan 6b, namun kelebihan ini dinetralisasi oleh NO2–, membentuk HNO2 sehingga kesetimbangan bergeser ke arah HNO2. Hal ini membuat jumlah H+ dalam larutan menjadi tetap. Akibatnya 6c nilai pH tetap. b. Apabila ditambahkan sedikit basa kuat Misal NaOH Berdasarkan Gambar 7b, penambahan sedikit basa kuat akan memunculkan ion baru dalam larutan penyangga HNO2/NO2– yaitu OH–, namun ion tersebut dinetralisasi oleh HNO2, membentuk NO2– sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NO2–. Hal ini membuat OH– tidak mengganggu H+ dalam larutan. Akibatnya 7c nilai pH tetap. c. Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O Berdasarkan Gambar 8, jika dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi α asam lemah akan naik Hukum Pengenceran Ostwald yang berarti menambah jumlah ion H+ dan NO2– dari ionisasi asam lemah 8b. Akan tetapi karena volume larutan juga bertambah maka penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak berarti. Akibatnya 8c nilai pH tetap. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan prinsip kerja larutan penyangga asam dalam mempertahankan pH adalah sebagai berikut Setiap penambahan H+ akan dinetralisasioleh basa konjugasi. Setiap penambahan OH– akan dinetralisasi oleh asam lemah. Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion H+ dan basa konjugasi dari ionisasi asam lemah namun penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah. 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa Misal NH3/NH4+ yang dibuat dari campuran NH4OH dengan NH4Cl a. Apabila ditambahkan sedikit asam kuat Misal HCl Berdasarkan Gambar 9a, Larutan penyangga NH3/NH4+ dapat dibuat dari campuran NH4OHbentuk NH3 dalam air dan NH4Cl. Berarti dalam larutan ini terkandung molekul NH4OH, ion NH4+, ion OH– dan Cl–. Penambahan sedikit asam kuat akan memunculkan ion baru dalam larutan 9b yaitu H+, namun ion tersebut dinetralisasi oleh NH4OH, membentuk NH4+ sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NH4+. Hal ini membuat H+ tidak mengganggu OH– dalam larutan. Akibatnya 9c nilai pH tetap. b. Apabila ditambahkan sedikit basa kuat Misal NaOH Berdasarkan Gambar 10, Penambahan sedikit basa kuat akan menambah konsentrasi OH– dalam larutan, namun kelebihan ini dinetralisasi oleh NH4+, membentuk NH4OH sehingga kesetimbangan bergeser ke arah NH4OH. Hal ini membuat jumlah OH– dalam larutan menjadi tetap. Akibatnya 10c nilai pH tetap. c. Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O Berdasarkan Gambar 11, jika dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi α basa lemah akan naik/turun*29 Hukum Pengenceran Ostwald yang berarti menambah jumlah ion OH– dan NH4+ dari ionisasi basa lemah 11b. Akan tetapi karena volume larutan juga bertambah maka penambahan konsentrasi OH– menjadi tidak berarti. Hal ini 11c membuat nilai pH tetap. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan prinsip kerja larutan penyangga basa dalam mempertahankan pH adalah sebagai berikut Setiap penambahan H+akan dinetralisasi olehbasa lemah. Setiap penambahan OH– akan dinetralisasi oleh asam konjugasi. Setiap pengenceran dengan H2O berarti memperbesar jumlah ion OH– dan asam konjugasi dari ionisasi basa lemah, namun penambahan konsentrasi OH– menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah. pH Larutan Penyangga pH larutan penyangga tergantung oleh konsentrasi asam lemah/ basa lemah, konstanta kesetimbangan asam lemah/ basa lemah dan konsentrasi garamnya. Dalam suatu sistem larutan penyangga akan terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi kesetimbangan asam lemah/ basa lemah dan reaksi ionisasi garamnya. 1. Menghitung pH Larutan Penyangga Asam Konstanta kesetimbangan asam lemah sehingga maka dan diperoleh 2. Menghitung pH Larutan Penyangga Basa Konstanta kesetimbangan basa lemah sehingga maka Sehingga diperoleh Manfaat Larutan Penyangga Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan; misalnya dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi, dan industri kulit. Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan bakteri mengalami proses yang sangat sensitif terhadap perubahan pH. Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila pH darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga. Darah Sebagai Larutan Penyangga Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat. a. Penyangga Karbonat Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat H 2 CO 3 dengan basa konjugasi bikarbonat HCO 3 . H 2 CO 3 aq –> HCO 3aq + H + aq Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus penyakit gula dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris. b. Penyangga Hemoglobin Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah HHb + O 2 g HbO 2 – + H + Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat memengaruhi konsentrasi ion H +, sehingga pH darah juga dipengaruhi olehnya. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa. Hemoglobin yang telah melepaskan O 2 dapat mengikat H + dan membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H + yang dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan asam yang diproduksi oleh CO 2 yang terlarut dalam air saat metabolisme. c. Penyangga Fosfat Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat H 2 PO 4 – dengan monohidrogen fosfat HPO 3 2- . H 2 PO 4 – aq + H + aq –> H 2 PO 4aq H 2 PO 4 – aq + OH – aq –> HPO 4 2- aq + H 2 O aq Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin. 2. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan. 3. Menjaga keseimbangan pH tanaman. Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga. 4. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.
Halini karena buah kecapi mengandung senyawa yang antibakteri. Air saringan merupakan sampel uji dipipet 25 mL dalam elenmeyer 250mL dan ditambah 1 mL indikator K2CrO4 5% b/v. terakhir dititrasi dengan larutan AgNO3 0,01 M samapai terbentuk endapan merah bata. Bidang klinik, yaitu dalam menginvestigasi fluida badan, misalnya air liur Larutan penyangga buffer – Pasti kamu sering mendengar kata penyangga bukan? Sesuatu yang berfungsi untuk mempertahankan. Begitu juga dengan larutan penyangga atau yang bisa disebut juga dengan larutan buffer. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bahas tuntas mengenai pengertian larutan penyangga lengkap dengan komponen, PH, fungsi, hingga sifat-sifat dari larutan buffer. Larutan penyangga merupakan larutan yang bisa menjaga atau mempertahankan pH dari pencampuran basa, asam ataupun pengenceran oleh air. pH larutan penyangga akan tetap konstan atau tidak berubah meskipun telah ditambahkan oleh sejumlah basa, asam ataupun air. Selain itu, larutan buffer juga dapat menetralkan penambahan basa maupun asam dari luar. Hal tersebut disebabkan karena larutan buffer mengandung suatu zat terlarut yang memiliki sifat penyangga yang terdiri dari komponen basa dan asam. Komponen asam memiliki fungsi untuk menahan kenaikan pH, sementara komponen basa sebaliknya, yakni berfungsi untuk menahan penurunan pH. Pada kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari yang namanya reaksi kimia, dalam hal ini adalah reaksi asam basa. Contohnya reaksi pada beberapa enzim pencernaan manusia. Enzim pepsin yang memiliki fungsi memecah protein lambung hanya bisa bekerja secara maksimal dalam kondisi asam atau jauh berbeda dengan pH optimal, sehingga enzim bisa menjadi rusak dan tidak aktif. Untuk mempertahankan pH enzim maka dibutuhkan larutan penyangga. Komponen Larutan Penyangga Seperti yang telah disinggung sebelumnya, larutan penyangga tersusun dari dua komponen, yakni larutan penyangga asam dan juga basa. Berikut penjelasan lengkapnya 1. Larutan Penyangga Asam Larutan buffer asam atau larutan penyangga asam bertugas mempertahankan pH dalam kondisi asam yakni pH 7. Larutan penyangga basa tersusun atas komponen basa konjugasinya BH+ dan basa lemah B. Larutan tersebut bisa diperoleh dengan cara Mencampurkan basa lemah dengan jumlah yang berlebih dan asam kuat sehingga terjadi suatu reaksi yang menghasilkan suatu garam asam konjugasi hasil dari basa lemah tersebut. Mencampurkan basa lemah atau B dan garam asam konjugasinya yakni BHX yang bisa terurai dan menghasilkan ion BH+. Contohnya yaitu larutan buffer yang memiliki kandungan NH4+ dan NH3. Dalam larutan tersebut dapat ditemukan kesetimbangan kimia, yaitu NH3aq + H2OI ⇌ NH4+aq+ OH-aq Penambahan asam H+, mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan, yaitu reaksi terbentuknya OH- dan NH4+. Hal tersebut guna mempertahankan konsentrasi pada ion OH- yang telah berkurang setelah ditambahkannya H+ dan bereaksi dengan OH- yang membentuk H2O. Selanjutnya penambahan basa OH-, mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga reaksi mengacu pembentukan air dan NH3. Atau bisa juga dikatakan basa yang telah ditambahkan kemudian dinetralisasi komponen asam konjugasi NH4+. pH Larutan Penyangga 1. Larutan Buffer Asam Pada larutan penyangga asam yang memiliki kandungan CH3COO- dan CH3COOH terdapat kesetimbangan seperti di bawah ini CH3COOHaq ⇌ CH3COO−aq + H+aq CH3COOHaq ⇌ CH3COO−aq + H+aq Sesudah dilakukan penyusunan ulang, pH larutan tersebut menjadi persamaan larutan buffer yang dikenal dengan sebutan persamaan Henderson – Hasselbalch, bunyi persamaan tersebut yaitu Apabila a = banyaknya mol asam lemah, g = banyaknya mol basa konjugasi serta v = volume larutan buffer, maka 2. Larutan Buffer Basa Dalam larutan penyangga basa yang memiliki kandungan NH4+ dan NH3, terdapat kesetimbangan sebagai beirkut NH3aq + H2Ol ⇌ NH4+aq + OH−aq Apabila b adalah banyaknya mol basa lemah, g adalah banyaknya mol asam konjugasi serta V adalah volume larutan buffer, maka Fungsi Larutan Penyangga Larutan buffer banyak dimanfaatkan dalam analisis kimia, mikrobiologi dan biokimia. Di samping itu, larutan penyangga juga banyak dimanfaat dalam dunia industri seperti pembuatan bir, elevtroplating atau penyepuhan, proses fotograsi, penyamakan kulit, sintesis obat-obatan, penanganan limbah dan sintesis zat warna. Larutan penyangga juga dapat ditemukan dalam tubuh makhluk hidup, dimana keberadaannya memiliki peran yang sangat penting. Pada kondisi normal, pH darah manusia yakni 7,4 dan tidak boleh turun hingga kurang dari 7,0 maupun naik hingga melebihi 7,8, karena jika itu terjadi akan berakibat yang sangat fatal bagi kesehatan tubuh. Larutan buffer karbonat-biokarbonat H2CO3 / HCO3- yang bertugas menjada pH dalam tetap 7,4 dengan menjaga perbandingan antara konsentrasi {H2CO3} {HCO3-} = 120. Disamping itu juga terdapat larutan buffer dihidrogenfost- monohidrogenfosfat [H2PO4- / HPO42- dalam cairan intra sel dan dalam air ludah yang memiliki fungsi menjaga pH mulut disekitar 6,8, dengan cara menetralisir asam hasil fermentasi sisa makanan yang bisa merusak gigi. Selain itu, larutan penyangga juga dimanfaatkan pada obat-obatan, hal ini bertujuan untuk mentransfer kelebihan basa ataupun asam dari kandungan obat, sehingga perubahan pH pada perut dapat dinetralisir. Jika obat tidak mengandung larutan buffer, tentu saja obat justru akan menimbulkan masalah lain bagi tubuh. Sifat Larutan Penyangga Sifat-sifat yang dimiliki oleh larutan penyangga atau buffer yaitu pH pada larutan tidak berubah tetap jika larutan ditambah basa ataupun asam. pH larutan tidak berubah tetap jika larutan diencerkan. Hubungan pH dengan larutan penyangga atau larutan buffer yakni seperti berikut ini Larutan penyangga dari campuran asam lemah dan garamnya Larutan penyangga dari campuran basa lemah dan garamnya Larutan penyangga atau larutan buffer adalah suatu senyawa yang terdiri atas larutan buffer asam dan larutan buffer basa, dimana berfungsi untuk mempertahan pH agar tidak berubah konstan meskipun telah ditambahkan basa, asam ataupun air. Komponen yang terdapat di dalam larutan penyangaa berfungsi untuk menahan naiknya pH larutan penyangga asam ataupun turunnya pH larutan penyangga basa. Pengertian Larutan Penyangga BufferKomponen Larutan Penyangga1. Larutan Penyangga Asam2. Larutan Penyangga BasapH Larutan Penyangga1. Larutan Buffer Asam2. Larutan Buffer BasaFungsi Larutan PenyanggaSifat Larutan Penyangga 3WeE.
  • l4cw4szq30.pages.dev/312
  • l4cw4szq30.pages.dev/374
  • l4cw4szq30.pages.dev/363
  • l4cw4szq30.pages.dev/599
  • l4cw4szq30.pages.dev/377
  • l4cw4szq30.pages.dev/928
  • l4cw4szq30.pages.dev/427
  • l4cw4szq30.pages.dev/305
  • l4cw4szq30.pages.dev/919
  • l4cw4szq30.pages.dev/611
  • l4cw4szq30.pages.dev/562
  • l4cw4szq30.pages.dev/505
  • l4cw4szq30.pages.dev/844
  • l4cw4szq30.pages.dev/538
  • l4cw4szq30.pages.dev/303
  • air liur merupakan larutan penyangga karena mengandung senyawa