SURAT/ SURAH AL-FURQAN : ARAB, LATIN, ARTI, TAFSIR, MP3 & TAJWIDNYA. Surat Al-Furqan - Surah Al-Furqan adalah surat Al-Quran yang ke 25 berjumlah 77 ayat, termasuk kedalam surat dan diturunkan di kota Mekkah, Al-Furqan artinya adalah "Pembeda". Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā.وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ إِلَّآ إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِى ٱلْأَسْوَاقِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا Arab-Latin Wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrāArtinya Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat. Al-Furqan 19 ✵ Al-Furqan 21 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Berkaitan Surat Al-Furqan Ayat 20 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia bermacam penafsiran dari banyak pakar tafsir terhadap kandungan surat Al-Furqan ayat 20, misalnya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Kami tidak mengutus sebelum kamu, wahai Rasul seseorang dari rasul-rasul Kami kecuali mereka itu bangsa manusia, yang memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kalian wahai manusia cobaan dan ujian bagi sebagian lainnya, melalui hidayah dan kesesatan, kekayaan dan kemiskinan, sehat dan sakit; apakah kalian bersabar sehingga kalian menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan atas kalian dan mensyukuriNya dan kemudian Penguasa kalian memberi balasan bagi kalian, atau kalian tidak bersabar sehingga mengakibatkan kalian pantas ditimpa musibah? Dan Tuhanmu wahai Rasul Maha Melihat orang yang berkeluh kesah atau bersabar, dan orang yang ingkar atau orang yang bersyukur.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram20. "Dan tidaklah Kami mengutus para rasul sebelummu -wahai Rasul- melainkan dari jenis manusia, mereka juga memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar, dan engkau bukan Rasul pertama yang melakukan itu. Kami jadikan sebagian kalian -wahai manusia- sebagai cobaan bagi sebagian yang lain dalam hal kekayaan, kemiskinan, sehat dan sakit, maka maukah kalian bersabar dengan cobaan ini sehingga kalian diberikan ganjaran pahala atas kesabaran itu? dan adalah Tuhanmu Maha Melihat siapa saja yang bersabar dan yang tidak bersabar, juga siapa saja yang taat dan yang bermaksiat kepada-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah20. Hai Rasulullah, dan Kami tidak mengutus para rasul sebelummu melainkan mereka dari golongan manusia, mereka memakan makanan sebagaimana kamu makan, dan pulang pergi ke pasar untuk mencari penghidupan. Dan Kami menguji sebagian kalian dengan sebagian lainnya; Kami menguji orang miskin dengan orang kaya, dan juga sebaliknya; agar Kami dapat menguji kesabaran kalian, apakah kalian akan bersyukur atau ingkar? Dan Tuhanmu Maha Melihat orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah20. وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّآ إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِى الْأَسْوَاقِ ۗ Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar Sebab mereka adalah manusia biasa yang tidak dapat lepas dari kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kehidupan manusia, dan demikian pula kamu hai Muhammad, hal itu tidak menghalangimu untuk menjadi rasul yang diutus oleh Allah; jadi untuk apa mereka berkata “mengapa rasul ini memakan makanan dan masuk ke pasar-pasar?” وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةًDan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain Dahulu jika ada orang terpandang yang akan masuk Islam namun ia melihat orang rendahan yang telah masuk Islam sebelumnya, ia menjadi enggan untuk masuk Islam sambil berkata “aku tidak akan masuk Islam setelahnya, karena itu akan membuatnya lebih utama dan mulia dariku,” maka ia akhirnya tetap dalam kekafirannya. أَتَصْبِرُونَ ۗ Maukah kamu bersabar? Yakni apakah kalian akan tetap bersabar di atas kebenaran yang penuh dengan cobaan dan kesulitan sebagaimana yang kalian lihat. وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًاdan adalah Tuhanmu maha Melihat Yakni melihat kepada setiap orang yang bersabar maupun yang tidak bersabar.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah20. Menanggapi keraguan terhadap nabi sebagai seorang manusia, Allah berfirman “Wahai Rasulallah, Kami tidak mengutus satupun rasul sebelum kamu kecuali mereka itu adalah seorang manusia. Mereka memakan makanan sebagaimana yang kamu makan dan seringkali di pasar untuk mencari biaya hidup sebagaimana yang kamu kerjakan, dan Kami menjadikan sebagian kalian ujian dan cobaan untuk sebagian lainnya. Kami uji yang kaya dengan yang fakir, yang sehad dengan yang sakit, dan yang mulia dengan yang rendah untuk mengetahui tingkat keteguhannya untuk beriman. Apakah kalian akan bersabar atas kebenaran dan musibah? Dan Tuanmu Maha Mengamati orang yang sabar dan tidak sabar.”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu melainkan mereka menyantap makanan dan berjalan di pasar. Kami menjadikan sebagian kalian sebagai cobaan} cobaan dan ujian {bagi sebagian yang lain. Apakah kalian akan bersabar. Dan Tuhanmu Maha MelihatMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H20 kemudian Allah berfirman sebagai jawaban terhadap perkataan kaum yang mendustakan,-“kenapa rasul ini memakan makan dan berjalan di pasar-pasar?”- “dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar,” kami sekali-kali tidak menjadikan mereka jasad yang tidak memakan makan-makanan, dan kamipun tidak menjadikan mereka sebagai malaikat, sehingga kamu dapat menjadikannya sebagai suri tauladan. Adapun masalah kaya atau fakir, ini semua dalah ujian dan kebijakan dari Allah, sebagaimana difirmankanNya, ”dan kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi yang lain.” Jadi, seorang rasul itu adalah ujian bagi umatnya dan cobaan bagi orang-orang yang taat dari orang-orang yang durhaka. Para rasul itu sendiri, kami menguji mereka dengan dakwah menyeru manusia, orang yang kaya adalah cobaan bagi orang yang fakir, dan yang fakir adalah cobaan bagi yang kaya. Demikian pula berbagai jenis makhluk di dalam negeri ini, yaitu negeri cobaan, bala dan ujian. Dan tujuan dari cobaan itu adalah “sanggupkah kalian bersabar,” sehingga kalian tetap melaksanakan apa yang menjadi tugas wajib kalian, kemudian Allah membalas kalian. Ataukah kalian tidak sanggup bersabar sehingga berhak mendapat hukuman? “dan Rabbmu adalah MahaMelihat,” Dia mengetahui semua kondisi kalian, dan Dia memilih orang yang Dia ketahui layak dan pantas untuk mengemban risalahNya, dan Dia mengistimewakannya dengan memberinya keutamaan, dan Dia mengetahui semua perbuatan kalian, dan kelak Dia akan memberikan balasan yang setimpal atasnya. Jika baik, maka dibalas dengan kebaikan dan jika buruk, maka di balas dengan keburukan pula.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 20 Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menjawab orang-orang yang mendustakan, yang mengatakan seperti yang disebutkan pada ayat 7 surah ini. Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak menjadikan mereka malaikat agar mereka dapat ditiru dan dijadikan teladan. Adapun masalah kaya dan miskin, maka yang demikian adalah cobaan dan hikmah kebijaksanaan Allah sebagaimana dijelaskan pada lanjutan ayat. Manusia diuji dengan rasul, apakah mereka akan taat atau tidak? Rasul diuji dengan mendakwahkan manusia, orang miskin diuji dengan orang kaya, orang sakit diuji dengan orang sehat, dan orang rendah diuji dengan orang terhormat, sehingga mereka berkata, “Mengapa aku tidak seperti dia yang kaya, yang sehat atau yang terhormat?” Oleh karena itu, tempat yang kita huni ini adalah tempat ujian, bukan tempat tujuan. Pertanyaan ini maksudnya perintah untuk bersabar, yakni maukah kamu untuk bersabar dengan melaksanakan kewajiban kamu? Yaitu tetap taat dan tetap meninggalkan maksiat, serta bersabar terhadap musibah dengan tidak keluh kesah. Siapa yang bersabar dan siapa yang berkeluh kesah.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 20Ayat ini kembali menegaskan sisi kemanusiaan seorang rasul un-tuk membantah keberatan kaum musyrik. Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, wahai nabi Muhammad, melainkan mereka adalah manusia-manusia juga sepertimu, dan karenanya mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar seperti halnya manusia pada umumnya. Demikianlah keadaan semua nabi dan rasul. Dan ingatlah wahai manusia, kami sengaja menjadikan keadaan rasul-rasul seperti itu karena telah menjadi ketetapan kami bahwa sebagian kamu akan menjadi cobaan bagi sebagian yang lain. Nabi menjadi cobaan bagi umatnya, demikian juga sebaliknya; orang kaya menjadi cobaan bagi orang miskin, begitupun sebaliknya; kaum musyrik menjadi cobaan bagi kaum mukmin, demikian sebaliknya, dan begitulah seterusnya. Maukah kamu bersabar dalam menghadapi cobaan itu' dan ingatlah juga wahai manusia, tuhanmu maha melihat lagi maha mengetahui segala sesuatu. []21. Ayat ini menjelaskan tentang alasan lainnya yang dibuat-buat kaum musyrik mekah karena keengganan mereka beriman kepada nabi Muhammad. Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami di akhirat karena keingkaran mereka terhadap adanya hari akhir, atau karena ketidaktakutan mereka terhadapnya, mereka berkata, 'mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita dalam wujudnya yang nyata, yang memberitahukan tentang kebenaran nabi Muhammad, atau mengapa kita tidak melihat tuhan kita' dengan mata kepala kita yang juga memberitahukan tentang kebenaran nabi Muhammad. " permintaan-permintaan tersebut jelas mengada-ada, sama dengan apa yang dilakukan bani israil dahulu. Hal itu jelas muncul dari hati mereka yang penuh kedengkian. Sungguh, mereka telah me-nyombongkan diri mereka karena terbujuk oleh hawa nafsu. Mereka meng-anggap bahwa merekalah yang lebih mulia, baik karena kekayaan atau kedudukan mereka di masyarakat. Dan mereka benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. Demikianlah jika hati telah tertutup oleh kekafiran, semua kebenaran yang ada di hadapan, walau sudah terang benderang, tidak diacuhkan sama dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian berbagai penafsiran dari kalangan ahli tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Furqan ayat 20 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi kita. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Paling Banyak Dikunjungi Terdapat berbagai topik yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat As-Sajdah, Ar-Ra’d 28, At-Taubah 128-129, Al-Baqarah 275, An-Nahl 125, Al-Furqan 63. Ada juga Al-Hujurat, Al-Baqarah 155, Al-Baqarah 1-5, Al-Waqi’ah 35-38, Ath-Thariq, At-Tahrim 6. As-SajdahAr-Ra’d 28At-Taubah 128-129Al-Baqarah 275An-Nahl 125Al-Furqan 63Al-HujuratAl-Baqarah 155Al-Baqarah 1-5Al-Waqi’ah 35-38Ath-ThariqAt-Tahrim 6 Pencarian quran surat al zalzalah, surah al muddassir ayat 1-7 beserta artinya, ayat dan hadits tentang muamalah, surah al mulk juz berapa, arti surah al-kautsar Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah TerjemahanArti Surah Al Furqan Dalam Bahasa Indonesia. Surah yang ke-25 dalam Al Qur'an dan terdiri dari 77 ayat. الفرقان Al Furqan - Pembeda 25:1 Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, 25:2 yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai [] Surat Al-Furqan - Surah Al-Furqan adalah surat Al-Quran yang ke 25 berjumlah 77 ayat, termasuk kedalam surat dan diturunkan di kota Mekkah, Al-Furqan artinya adalah "Pembeda".Berikut adalah Surat Arab,Latin, Terjemahan,Tafsir, Mp3 beserta Tajwid Warna-Warninya تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِۦ لِيَكُونَ لِلْعَـٰلَمِينَ نَذِيرًا Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan Al-Qur'an kepada hamba-Nya Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam jin dan manusia. ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا Allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat. وَٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً لَّا يَخْلُقُونَ شَيْــًٔا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَوٲةً وَلَا نُشُورًا Wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf'aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia untuk disembah, padahal mereka tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat mendatangkan manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّآ إِفْكٌ ٱفْتَرَٮٰهُ وَأَعَانَهُۥ عَلَيْهِ قَوْمٌ ءَاخَرُونَۖ فَقَدْ جَآءُو ظُلْمًا وَزُورًا Wa qālallażīna kafarū in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a'ānahụ 'alaihi qaumun ākharụn, fa qad jā`ụ ẓulmaw wa zụrā Dan orang-orang kafir berkata, “Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia Muhammad, dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. وَقَالُوٓاْ أَسَـٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ٱكْتَتَبَهَا فَهِىَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً Wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā Dan mereka berkata, “Itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” قُلْ أَنزَلَهُ ٱلَّذِى يَعْلَمُ ٱلسِّرَّ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِۚ إِنَّهُۥ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا Qul anzalahullażī ya'lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā Katakanlah Muhammad, “Al-Qur'an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” وَقَالُواْ مَالِ هَـٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأْكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشِى فِى ٱلْأَسْوَاقِۙ لَوْلَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُۥ نَذِيرًا Wa qālụ mā lihāżar-rasụli ya`kuluṭ-ṭa'āma wa yamsyī fil-aswāq, lau lā unzila ilaihi malakun fa yakụna ma'ahụ nażīrā Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul Muhammad ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia, أَوْ يُلْقَىٰٓ إِلَيْهِ كَنزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُۥ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَاۚ وَقَالَ ٱلظَّـٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلاً مَّسْحُورًا Au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā atau mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan atau mengapa tidak ada kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari hasilnya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” ٱنظُرْ كَيْفَ ضَرَبُواْ لَكَ ٱلْأَمْثَـٰلَ فَضَلُّواْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلاً Unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup mendapatkan jalan untuk menentang kerasulanmu. تَبَارَكَ ٱلَّذِىٓ إِن شَآءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّن ذَٲلِكَ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ وَيَجْعَل لَّكَ قُصُورَۢا Tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā Mahasuci Allah yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan pula istana-istana untukmu. بَلْ كَذَّبُواْ بِٱلسَّاعَةِۖ وَأَعْتَدْنَا لِمَن كَذَّبَ بِٱلسَّاعَةِ سَعِيرًا Bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat. إِذَا رَأَتْهُم مِّن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ سَمِعُواْ لَهَا تَغَيُّظًا وَزَفِيرًا Iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā Apabila ia neraka melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suaranya yang gemuruh karena marahnya. وَإِذَآ أُلْقُواْ مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِينَ دَعَوْاْ هُنَالِكَ ثُبُورًا Wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da'au hunālika ṡubụrā Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan. لَّا تَدْعُواْ ٱلْيَوْمَ ثُبُورًا وَٲحِدًا وَٱدْعُواْ ثُبُورًا كَثِيرًا Lā tad'ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad'ụ ṡubụrang kaṡīrā Akan dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.” قُلْ أَذَٲلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ ٱلْخُلْدِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَآءً وَمَصِيرًا Qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu'idal-muttaqụn, kānat lahum jazā`aw wa maṣīrā Katakanlah Muhammad, “Apakah azab seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?” لَّهُمْ فِيهَا مَا يَشَآءُونَ خَـٰلِدِينَۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ وَعْدًا مَّسْــُٔولاً Lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna 'alā rabbika wa'dam mas`ụlā Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya surga, mereka kekal di dalamnya. Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan kepada-Nya. وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَقُولُ ءَأَنتُمْ أَضْلَلْتُمْ عِبَادِى هَـٰٓؤُلَآءِ أَمْ هُمْ ضَلُّواْ ٱلسَّبِيلَ Wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman kepada yang disembah, “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan yang benar?” قَالُواْ سُبْحَـٰنَكَ مَا كَانَ يَنۢبَغِى لَنَآ أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَآءَ وَلَـٰكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَءَابَآءَهُمْ حَتَّىٰ نَسُواْ ٱلذِّكْرَ وَكَانُواْ قَوْمَۢا بُورًا Qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā Mereka yang disembah itu menjawab, “Mahasuci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan mereka kaum yang binasa.” فَقَدْ كَذَّبُوكُم بِمَا تَقُولُونَ فَمَا تَسْتَطِيعُونَ صَرْفًا وَلَا نَصْرًاۚ وَمَن يَظْلِم مِّنكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا Fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī'ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa may yaẓlim mingkum nużiq-hu 'ażābang kabīrā Maka sungguh, mereka yang disembah itu telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak azab dan tidak dapat pula menolong dirimu, dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar. وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ إِلَّآ إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِى ٱلْأَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا Wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu Muhammad, melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat. ۞ وَقَالَ ٱلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَآءَنَا لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ أَوْ نَرَىٰ رَبَّنَاۗ لَقَدِ ٱسْتَكْبَرُواْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيرًا Wa qālallażīna lā yarjụna liqā`anā lau lā unzila 'alainal-malā`ikatu au narā rabbanā, laqadistakbarụ fī anfusihim wa 'atau 'utuwwang kabīrā Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di akhirat berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau mengapa kita tidak melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. يَوْمَ يَرَوْنَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةَ لَا بُشْرَىٰ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَّحْجُورًا Yauma yaraunal-malā`ikata lā busyrā yauma`iżil lil-mujrimīna wa yaqụlụna ḥijram maḥjụrā Ingatlah pada hari ketika mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, “Hijran mahjura.” وَقَدِمْنَآ إِلَىٰ مَا عَمِلُواْ مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَـٰهُ هَبَآءً مَّنثُورًا Wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan. أَصْحَـٰبُ ٱلْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلاً Aṣ-ḥābul-jannati yauma`iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. وَيَوْمَ تَشَقَّقُ ٱلسَّمَآءُ بِٱلْغَمَـٰمِ وَنُزِّلَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ تَنزِيلاً Wa yauma tasyaqqaqus-samā`u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā`ikatu tanzīlā Dan ingatlah pada hari ketika langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan secara bergelombang. ٱلْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ لِلرَّحْمَـٰنِۚ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى ٱلْكَـٰفِرِينَ عَسِيرًا Al-mulku yauma`iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān, wa kāna yauman 'alal-kāfirīna 'asīrā Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. وَيَوْمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَـٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلاً Wa yauma ya'aḍḍuẓ-ẓālimu 'alā yadaihi yaqụlu yā laitanittakhażtu ma'ar-rasụli sabīlā Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim menggigit dua jarinya, menyesali perbuatannya seraya berkata, “Wahai! Sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul. يَـٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلاً Yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā Wahai, celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, لَّقَدْ أَضَلَّنِى عَنِ ٱلذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَآءَنِىۗ وَكَانَ ٱلشَّيْطَـٰنُ لِلْإِنسَـٰنِ خَذُولاً Laqad aḍallanī 'aniż-żikri ba'da iż jā`anī, wa kānasy-syaiṭānu lil-insāni khażụlā sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَـٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُواْ هَـٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا Wa qālar-rasụlu yā rabbi inna qaumittakhażụ hāżal-qur`āna mahjụrā Dan Rasul Muhammad berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.” وَكَذَٲلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا مِّنَ ٱلْمُجْرِمِينَۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا Wa każālika ja'alnā likulli nabiyyin 'aduwwam minal-mujrimīn, wa kafā birabbika hādiyaw wa naṣīrā Begitulah, bagi setiap nabi, telah Kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa. Tetapi cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَٲحِدَةًۚ كَذَٲلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلْنَـٰهُ تَرْتِيلاً Wa qālallażīna kafarụ lau lā nuzzila 'alaihil-qur`ānu jumlataw wāḥidah, każālika linuṡabbita bihī fu`ādaka wa rattalnāhu tartīlā Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar. وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَـٰكَ بِٱلْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا Wa lā ya`tụnaka bimaṡalin illā ji`nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā Dan mereka orang-orang kafir itu tidak datang kepadamu membawa sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik. ٱلَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ أُوْلَـٰٓئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلاً Allażīna yuḥsyarụna 'alā wujụhihim ilā jahannama ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu sabīlā Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka Jahanam dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَـٰبَ وَجَعَلْنَا مَعَهُۥٓ أَخَاهُ هَـٰرُونَ وَزِيرًا Wa laqad ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnā ma'ahū akhāhu hārụna wazīrā Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir pembantu. فَقُلْنَا ٱذْهَبَآ إِلَى ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔـايَـٰتِنَا فَدَمَّرْنَـٰهُمْ تَدْمِيرًا Fa qulnaż-habā ilal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā Kemudian Kami berfirman kepada keduanya, “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.” Lalu Kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya. وَقَوْمَ نُوحٍ لَّمَّا كَذَّبُواْ ٱلرُّسُلَ أَغْرَقْنَـٰهُمْ وَجَعَلْنَـٰهُمْ لِلنَّاسِ ءَايَةًۖ وَأَعْتَدْنَا لِلظَّـٰلِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا Wa qauma nụḥil lammā każżabur-rusula agraqnāhum wa ja'alnāhum lin-nāsi āyah, wa a'tadnā liẓ-ẓālimīna 'ażāban alīmā Dan telah Kami binasakan kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul. Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; وَعَادًا وَثَمُودَاْ وَأَصْحَـٰبَ ٱلرَّسِّ وَقُرُونَۢا بَيْنَ ذَٲلِكَ كَثِيرًا Wa 'ādaw wa ṡamụda wa aṣ-ḥābar-rassi wa qurụnam baina żālika kaṡīrā dan telah Kami binasakan kaum Ad dan samud dan penduduk Rass serta banyak lagi generasi di antara kaum-kaum itu. وَكُلاًّ ضَرَبْنَا لَهُ ٱلْأَمْثَـٰلَۖ وَكُلاًّ تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا Wa kullan ḍarabnā lahul-amṡāla wa kullan tabbarnā tatbīrā Dan masing-masing telah Kami jadikan perumpamaan dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya. وَلَقَدْ أَتَوْاْ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِۚ أَفَلَمْ يَكُونُواْ يَرَوْنَهَاۚ بَلْ كَانُواْ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا Wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā Dan sungguh, mereka kaum musyrik Mekah telah melalui negeri Sodom yang dulu dijatuhi hujan yang buruk hujan batu. Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. وَإِذَا رَأَوْكَ إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَـٰذَا ٱلَّذِى بَعَثَ ٱللَّهُ رَسُولاً Wa iżā ra`auka iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī ba'aṡallāhu rasụlā Dan apabila mereka melihat engkau Muhammad, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan mengatakan, “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? إِن كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ ءَالِهَتِنَا لَوْلَآ أَن صَبَرْنَا عَلَيْهَاۚ وَسَوْفَ يَعْلَمُونَ حِينَ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ مَنْ أَضَلُّ سَبِيلاً Ing kāda layuḍillunā 'an ālihatinā lau lā an ṣabarnā 'alaihā, wa saufa ya'lamụna ḥīna yaraunal-'ażāba man aḍallu sabīlā Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan menyembahnya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُۥ هَوَٮٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلاً A ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāh, a fa anta takụnu 'alaihi wakīlā Sudahkah engkau Muhammad melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَٱلْأَنْعَـٰمِۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلاً Am taḥsabu anna akṡarahum yasma'ụna au ya'qilụn, in hum illā kal-an'āmi bal hum aḍallu sabīlā Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya. أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا ٱلشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلاً A lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlā Tidakkah engkau memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya bayang-bayang itu tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk, ثُمَّ قَبَضْنَـٰهُ إِلَيْنَا قَبْضًا يَسِيرًا ṡumma qabaḍnāhu ilainā qabḍay yasīrā kemudian Kami menariknya bayang-bayang itu kepada Kami sedikit demi sedikit. وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِبَاسًا وَٱلنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ ٱلنَّهَارَ نُشُورًا Wa huwallażī ja'ala lakumul-laila libāsaw wan-nauma subātaw wa ja'alan-nahāra nusyụrā Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَـٰحَ بُشْرَۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا Wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih, لِّنُحْــِۧىَ بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا وَنُسْقِيَهُۥ مِمَّا خَلَقْنَآ أَنْعَـٰمًا وَأَنَاسِىَّ كَثِيرًا Linuḥyiya bihī baldatam maitaw wa nusqiyahụ mimmā khalaqnā an'āmaw wa anāsiyya kaṡīrā agar dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati tandus, dan Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, berupa hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak. وَلَقَدْ صَرَّفْنَـٰهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُواْ فَأَبَىٰٓ أَكْثَرُ ٱلنَّاسِ إِلَّا كُفُورًا Wa laqad ṣarrafnāhu bainahum liyażżakkarụ fa abā akṡarun-nāsi illā kufụrā Dan sungguh, Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran; tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur, bahkan mereka mengingkari nikmat. وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِى كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيرًا Walau syi`nā laba'aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri. فَلَا تُطِعِ ٱلْكَـٰفِرِينَ وَجَـٰهِدْهُم بِهِۦ جِهَادًا كَبِيرًا Fa lā tuṭi'il kāfirīna wa jāhid-hum bihī jihādang kabīrā Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya Al-Qur'an dengan semangat perjuangan yang besar. ۞ وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَـٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَـٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا Wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā 'ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja'ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ مِنَ ٱلْمَآءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُۥ نَسَبًا وَصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا Wa huwallażī khalaqa minal-mā`i basyaran fa ja'alahụ nasabaw wa ṣihrā, wa kāna rabbuka qadīrā Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah Mahakuasa. وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُهُمْ وَلَا يَضُرُّهُمْۗ وَكَانَ ٱلْكَافِرُ عَلَىٰ رَبِّهِۦ ظَهِيرًا Wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru 'alā rabbihī ẓahīrā Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak pula mendatangkan bencana kepada mereka. Orang-orang kafir adalah penolong setan untuk berbuat durhaka terhadap Tuhannya. وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا Wa mā arsalnāka illā mubasysyiraw wa nażīrā Dan tidaklah Kami mengutus engkau Muhammad melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. قُلْ مَآ أَسْــَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلَّا مَن شَآءَ أَن يَتَّخِذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلاً Qul mā as`alukum 'alaihi min ajrin illā man syā`a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā Katakanlah, “Aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan mengharapkan agar orang-orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.” وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya, ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِۚ ٱلرَّحْمَـٰنُ فَسْــَٔلْ بِهِۦ خَبِيرًا Allażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ar-raḥmānu fas`al bihī khabīrā yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, Dialah Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui Muhammad. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱسْجُدُواْ لِلرَّحْمَـٰنِ قَالُواْ وَمَا ٱلرَّحْمَـٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا ۩ Wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau Muhammad perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya?” Dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. تَبَارَكَ ٱلَّذِى جَعَلَ فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَٲجًا وَقَمَرًا مُّنِيرًا Tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا Wa huwallażī ja'alal-laila wan-nahāra khilfatal liman arāda ay yażżakkara au arāda syukụrā Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur. وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَـٰهِلُونَ قَالُواْ سَلَـٰمًا Wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam,” وَٱلَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَـٰمًا Wallażīna yabītụna lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا Wallażīna yaqụlụna rabbanaṣrif 'annā 'ażāba jahannama inna 'ażābahā kāna garāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal,” إِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا Innahā sā`at mustaqarraw wa muqāmā sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمْ يُسْرِفُواْ وَلَمْ يَقْتُرُواْ وَكَانَ بَيْنَ ذَٲلِكَ قَوَامًا Wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar, وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٲلِكَ يَلْقَ أَثَامًا Wallażīna lā yad'ụna ma'allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulụnan-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznụn, wa may yaf'al żālika yalqa aṡāmā dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, يُضَـٰعَفْ لَهُ ٱلْعَذَابُ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِۦ مُهَانًا Yuḍā'af lahul-'ażābu yaumal-qiyāmati wa yakhlud fīhī muhānā yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَـٰلِحًا فَأُوْلَـٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔـاتِهِمْ حَسَنَـٰتٍۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Illā man tāba wa āmana wa 'amila 'amalan ṣāliḥan fa ulā`ika yubaddilullāhu sayyi`ātihim ḥasanāt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَـٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا Wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. وَٱلَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ ٱلزُّورَ وَإِذَا مَرُّواْ بِٱللَّغْوِ مَرُّواْ كِرَامًا Wallażīna lā yasy-hadụnaz-zụra wa iżā marrụ bil-lagwi marrụ kirāmā Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya, وَٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُواْ بِـَٔـايَـٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّواْ عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا Wallażīna iżā żukkirụ bi`āyāti rabbihim lam yakhirrụ 'alaihā ṣummaw wa 'umyānā dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٲجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” أُوْلَـٰٓئِكَ يُجْزَوْنَ ٱلْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُواْ وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَـٰمًا Ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi dalam surga atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. خَـٰلِدِينَ فِيهَاۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا Khālidīna fīhā, ḥasunat mustaqarraw wa muqāmā Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. قُلْ مَا يَعْبَؤُاْ بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْۖ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامَۢا Qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmā Katakanlah Muhammad, kepada orang-orang musyrik, “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena itu, kelak azab pasti menimpamu.” SuratAl Furqan (Pembeda) Surat Al Furqan (Pembeda) adalah surat ke-25 dalam Al Quran, terdiri dari 77 ayat, diturunkan di Mekkah. 1 تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ Tab±rakal-la©³ nazzalal-furq±na 'al± 'abdih³ liyakµna lil-'±lam³na na©³r± (n). 1 تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan Al-Qur'an kepada hamba-Nya Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam jin dan manusia. 2 ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرًا allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat. 3 وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً لَّا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ وَلَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَّلَا يَمْلِكُوْنَ مَوْتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوْرًا wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf'aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia untuk disembah, padahal mereka tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat mendatangkan manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan. 4 وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًا ۚ wa qālallażīna kafarū in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a'ānahụ 'alaihi qaumun ākharụn, fa qad jā`ụ ẓulmaw wa zụrā Dan orang-orang kafir berkata, “Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia Muhammad, dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. 5 وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā Dan mereka berkata, “Itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” 6 قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا qul anzalahullażī ya'lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā Katakanlah Muhammad, “Al-Qur'an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” 7 وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ wa qālụ mā lihāżar-rasụli ya`kuluṭ-ṭa'āma wa yamsyī fil-aswāq, lau lā unzila ilaihi malakun fa yakụna ma'ahụ nażīrā Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul Muhammad ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia, 8 اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā atau mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan atau mengapa tidak ada kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari hasilnya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” 9 اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup mendapatkan jalan untuk menentang kerasulanmu. 10 تَبٰرَكَ الَّذِيْٓ اِنْ شَاۤءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّنْ ذٰلِكَ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ وَيَجْعَلْ لَّكَ قُصُوْرًا tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā Mahasuci Allah yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan pula istana-istana untukmu. 11 بَلْ كَذَّبُوْا بِالسَّاعَةِۙ وَاَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيْرًا bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat. 12 اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā Apabila ia neraka melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suaranya yang gemuruh karena marahnya. 13 وَاِذَآ اُلْقُوْا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِيْنَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُوْرًا ۗ wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da'au hunālika ṡubụrā Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan. 14 لَا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُوْرًا وَّاحِدًا وَّادْعُوْا ثُبُوْرًا كَثِيْرًا lā tad'ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad'ụ ṡubụrang kaṡīrā Akan dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.” 15 قُلْ اَذٰلِكَ خَيْرٌ اَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاۤءً وَّمَصِيْرًا qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu'idal-muttaqụn, kānat lahum jazā`aw wa maṣīrā Katakanlah Muhammad, “Apakah azab seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?” 16 لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ خٰلِدِيْنَۗ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ وَعْدًا مَّسْـُٔوْلًا lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna 'alā rabbika wa'dam mas`ụlā Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya surga, mereka kekal di dalamnya. Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan kepada-Nya. 17 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَقُوْلُ ءَاَنْتُمْ اَضْلَلْتُمْ عِبَادِيْ هٰٓؤُلَاۤءِ اَمْ هُمْ ضَلُّوا السَّبِيْلَ ۗ wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman kepada yang disembah, “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan yang benar?” 18 قَالُوْا سُبْحٰنَكَ مَا كَانَ يَنْۢبَغِيْ لَنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ مِنْ دُوْنِكَ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنْ مَّتَّعْتَهُمْ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى نَسُوا الذِّكْرَۚ وَكَانُوْا قَوْمًاۢ بُوْرًا qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā Mereka yang disembah itu menjawab, “Mahasuci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan mereka kaum yang binasa.” 19 فَقَدْ كَذَّبُوْكُمْ بِمَا تَقُوْلُوْنَۙ فَمَا تَسْتَطِيْعُوْنَ صَرْفًا وَّلَا نَصْرًاۚ وَمَنْ يَّظْلِمْ مِّنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيْرًا fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī'ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa may yaẓlim mingkum nużiq-hu 'ażābang kabīrā Maka sungguh, mereka yang disembah itu telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak azab dan tidak dapat pula menolong dirimu, dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar. 20 وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ۔ wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu Muhammad, melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat. 21 ۞ وَقَالَ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ نَرٰى رَبَّنَا ۗ لَقَدِ اسْتَكْبَرُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيْرًا wa qālallażīna lā yarjụna liqā`anā lau lā unzila 'alainal-malā`ikatu au narā rabbanā, laqadistakbarụ fī anfusihim wa 'atau 'utuwwang kabīrā Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di akhirat berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau mengapa kita tidak melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. 22 يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ لَا بُشْرٰى يَوْمَىِٕذٍ لِّلْمُجْرِمِيْنَ وَيَقُوْلُوْنَ حِجْرًا مَّحْجُوْرًا yauma yaraunal-malā`ikata lā busyrā yauma`iżil lil-mujrimīna wa yaqụlụna ḥijram maḥjụrā Ingatlah pada hari ketika mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, “Hijran mahjura.” 23 وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan. 24 اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ يَوْمَىِٕذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَّاَحْسَنُ مَقِيْلًا aṣ-ḥābul-jannati yauma`iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. 25 وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاۤءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ تَنْزِيْلًا wa yauma tasyaqqaqus-samā`u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā`ikatu tanzīlā Dan ingatlah pada hari ketika langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan secara bergelombang. 26 اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّ لِلرَّحْمٰنِۗ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكٰفِرِيْنَ عَسِيْرًا al-mulku yauma`iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān, wa kāna yauman 'alal-kāfirīna 'asīrā Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. 27 وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا wa yauma ya'aḍḍuẓ-ẓālimu 'alā yadaihi yaqụlu yā laitanittakhażtu ma'ar-rasụli sabīlā Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim menggigit dua jarinya, menyesali perbuatannya seraya berkata, “Wahai! Sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul. 28 يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā Wahai, celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, 29 لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا laqad aḍallanī 'aniż-żikri ba'da iż jā`anī, wa kānasy-syaiṭānu lil-insāni khażụlā sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” 30 وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا wa qālar-rasụlu yā rabbi inna qaumittakhażụ hāżal-qur`āna mahjụrā Dan Rasul Muhammad berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.” 31 وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِّنَ الْمُجْرِمِيْنَۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيْرًا wa każālika ja'alnā likulli nabiyyin 'aduwwam minal-mujrimīn, wa kafā birabbika hādiyaw wa naṣīrā Begitulah, bagi setiap nabi, telah Kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa. Tetapi cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. 32 وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا wa qālallażīna kafarụ lau lā nuzzila 'alaihil-qur`ānu jumlataw wāḥidah, każālika linuṡabbita bihī fu`ādaka wa rattalnāhu tartīlā Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar. 33 وَلَا يَأْتُوْنَكَ بِمَثَلٍ اِلَّا جِئْنٰكَ بِالْحَقِّ وَاَحْسَنَ تَفْسِيْرًا ۗ wa lā ya`tụnaka bimaṡalin illā ji`nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā Dan mereka orang-orang kafir itu tidak datang kepadamu membawa sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik. 34 اَلَّذِيْنَ يُحْشَرُوْنَ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ اِلٰى جَهَنَّمَۙ اُولٰۤىِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ سَبِيْلًا allażīna yuḥsyarụna 'alā wujụhihim ilā jahannama ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu sabīlā Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka Jahanam dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. 35 وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنَا مَعَهٗٓ اَخَاهُ هٰرُوْنَ وَزِيْرًا ۚ wa laqad ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnā ma'ahū akhāhu hārụna wazīrā Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir pembantu. 36 فَقُلْنَا اذْهَبَآ اِلَى الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ فَدَمَّرْنٰهُمْ تَدْمِيْرًا ۗ fa qulnaż-habā ilal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā Kemudian Kami berfirman kepada keduanya, “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.” Lalu Kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya. 37 وَقَوْمَ نُوْحٍ لَّمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ اَغْرَقْنٰهُمْ وَجَعَلْنٰهُمْ لِلنَّاسِ اٰيَةًۗ وَاَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ عَذَابًا اَلِيْمًا ۚ wa qauma nụḥil lammā każżabur-rusula agraqnāhum wa ja'alnāhum lin-nāsi āyah, wa a'tadnā liẓ-ẓālimīna 'ażāban alīmā Dan telah Kami binasakan kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul. Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; 38 وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَاَصْحٰبَ الرَّسِّ وَقُرُوْنًاۢ بَيْنَ ذٰلِكَ كَثِيْرًا wa 'ādaw wa ṡamụda wa aṣ-ḥābar-rassi wa qurụnam baina żālika kaṡīrā dan telah Kami binasakan kaum Ad dan samud dan penduduk Rass serta banyak lagi generasi di antara kaum-kaum itu. 39 وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْاَمْثَالَۖ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيْرًا wa kullan ḍarabnā lahul-amṡāla wa kullan tabbarnā tatbīrā Dan masing-masing telah Kami jadikan perumpamaan dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya. 40 وَلَقَدْ اَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِيْٓ اُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِۗ اَفَلَمْ يَكُوْنُوْا يَرَوْنَهَاۚ بَلْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ نُشُوْرًا wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā Dan sungguh, mereka kaum musyrik Mekah telah melalui negeri Sodom yang dulu dijatuhi hujan yang buruk hujan batu. Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. 41 وَاِذَا رَاَوْكَ اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا الَّذِيْ بَعَثَ اللّٰهُ رَسُوْلًا wa iżā ra`auka iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī ba'aṡallāhu rasụlā Dan apabila mereka melihat engkau Muhammad, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan mengatakan, “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? 42 اِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ اٰلِهَتِنَا لَوْلَآ اَنْ صَبَرْنَا عَلَيْهَاۗ وَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ حِيْنَ يَرَوْنَ الْعَذَابَ مَنْ اَضَلُّ سَبِيْلًا ing kāda layuḍillunā 'an ālihatinā lau lā an ṣabarnā 'alaihā, wa saufa ya'lamụna ḥīna yaraunal-'ażāba man aḍallu sabīlā Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan menyembahnya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. 43 اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ a ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāh, a fa anta takụnu 'alaihi wakīlā Sudahkah engkau Muhammad melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? 44 اَمْ تَحْسَبُ اَنَّ اَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُوْنَ اَوْ يَعْقِلُوْنَۗ اِنْ هُمْ اِلَّا كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ سَبِيْلًا am taḥsabu anna akṡarahum yasma'ụna au ya'qilụn, in hum illā kal-an'āmi bal hum aḍallu sabīlā Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya. 45 اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّۚ وَلَوْ شَاۤءَ لَجَعَلَهٗ سَاكِنًاۚ ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا ۙ a lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlā Tidakkah engkau memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya bayang-bayang itu tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk, 46 ثُمَّ قَبَضْنٰهُ اِلَيْنَا قَبْضًا يَّسِيْرًا ṡumma qabaḍnāhu ilainā qabḍay yasīrā kemudian Kami menariknya bayang-bayang itu kepada Kami sedikit demi sedikit. 47 وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا wa huwallażī ja'ala lakumul-laila libāsaw wan-nauma subātaw wa ja'alan-nahāra nusyụrā Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. 48 وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا ۙ wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih, 49 لِّنُحْيِ َۧ بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا وَّنُسْقِيَهٗ مِمَّا خَلَقْنَآ اَنْعَامًا وَّاَنَاسِيَّ كَثِيْرًا linuḥyiya bihī baldatam maitaw wa nusqiyahụ mimmā khalaqnā an'āmaw wa anāsiyya kaṡīrā agar dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati tandus, dan Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, berupa hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak. 50 وَلَقَدْ صَرَّفْنٰهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوْاۖ فَاَبٰىٓ اَكْثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوْرًا wa laqad ṣarrafnāhu bainahum liyażżakkarụ fa abā akṡarun-nāsi illā kufụrā Dan sungguh, Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran; tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur, bahkan mereka mengingkari nikmat. 51 وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِيْ كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيْرًا ۖ walau syi`nā laba'aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri. 52 فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَجَاهِدْهُمْ بِهٖ جِهَادًا كَبِيْرًا fa lā tuṭi'il kāfirīna wa jāhid-hum bihī jihādang kabīrā Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya Al-Qur'an dengan semangat perjuangan yang besar. 53 ۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā 'ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja'ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. 54 وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاۤءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا wa huwallażī khalaqa minal-mā`i basyaran fa ja'alahụ nasabaw wa ṣihrā, wa kāna rabbuka qadīrā Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah Mahakuasa. 55 وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُهُمْ وَلَا يَضُرُّهُمْۗ وَكَانَ الْكَافِرُ عَلٰى رَبِّهٖ ظَهِيْرًا wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru 'alā rabbihī ẓahīrā Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak pula mendatangkan bencana kepada mereka. Orang-orang kafir adalah penolong setan untuk berbuat durhaka terhadap Tuhannya. 56 وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا wa mā arsalnāka illā mubasysyiraw wa nażīrā Dan tidaklah Kami mengutus engkau Muhammad melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. 57 قُلْ مَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اَنْ يَّتَّخِذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا qul mā as`alukum 'alaihi min ajrin illā man syā`a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā Katakanlah, “Aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan mengharapkan agar orang-orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.” 58 وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya, 59 اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهٖ خَبِيْرًا allażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ar-raḥmānu fas`al bihī khabīrā yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, Dialah Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui Muhammad. 60 وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اسْجُدُوْا لِلرَّحْمٰنِ قَالُوْا وَمَا الرَّحْمٰنُ اَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُوْرًا ۩ wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau Muhammad perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya?” Dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. 61 تَبٰرَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَّقَمَرًا مُّنِيْرًا tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. 62 وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ اَرَادَ اَنْ يَّذَّكَّرَ اَوْ اَرَادَ شُكُوْرًا wa huwallażī ja'alal-laila wan-nahāra khilfatal liman arāda ay yażżakkara au arāda syukụrā Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur. 63 وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam,” 64 وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا wallażīna yabītụna lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. 65 وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ wallażīna yaqụlụna rabbanaṣrif 'annā 'ażāba jahannama inna 'ażābahā kāna garāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal,” 66 اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا innahā sā`at mustaqarraw wa muqāmā sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. 67 وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar, 68 وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ wallażīna lā yad'ụna ma'allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulụnan-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznụn, wa may yaf'al żālika yalqa aṡāmā dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, 69 يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ yuḍā'af lahul-'ażābu yaumal-qiyāmati wa yakhlud fīhī muhānā yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, 70 اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا illā man tāba wa āmana wa 'amila 'amalan ṣāliḥan fa ulā`ika yubaddilullāhu sayyi`ātihim ḥasanāt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. 71 وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. 72 وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا wallażīna lā yasy-hadụnaz-zụra wa iżā marrụ bil-lagwi marrụ kirāmā Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya, 73 وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا wallażīna iżā żukkirụ bi`āyāti rabbihim lam yakhirrụ 'alaihā ṣummaw wa 'umyānā dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, 74 وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” 75 اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi dalam surga atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. 76 خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا khālidīna fīhā, ḥasunat mustaqarraw wa muqāmā Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. 77 قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّيْ لَوْلَا دُعَاۤؤُكُمْۚ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَامًا qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmā Katakanlah Muhammad, kepada orang-orang musyrik, “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena itu, kelak azab pasti menimpamu.” BerikutnyaSurat Asy Syu'ara'
AlQur'an Doa Sholawat Al Quran Latin> Surat Al Furqan Latin Surat Al Furqan Latin بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 1 تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā
SuratAl Furqan Ayat 63 Teks Arab & Latin sadunku 06/03/2020 Surat Al Furqan Ayat 63 Lengkap Dengan Artinya Perkata Makna yang terkandung dalam surat al furqan ayat 63 ini sungguh sangat dalam dimana maknanya mengandung gambaran seorang hamba yang shalih manakala berjalan di atas bumi, ia selalu berjalan dengan tenang dan penuh kerendahan hati. Artisurat Al Furqan adalah "pembeda", surat ini memiliki 77 ayat yang terbagi kedalam 2 juz. Dalam penggolongan surat Al Quran berdasarkan tempat turunnya, surat ini masuk kedalam jajaran surah Makkiyah. Artinya adalah surat Al Furqan di turunkan di kawasan Makkah.