b merencanakan dan menyelenggarakan Penilaian Kompetensi secara efektif dan efisien; c. merencanakan dan menyediakan kebutuhan sumber daya manusia untuk penyelenggaraan Penilaian Kompetensi; d. menentukan metode dan alat ukur yang sesuai dalam pelaksanaan Penilaian Kompetensi; e. menganggarkan pembiayaan secara memadai untuk

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” Yakobus 4 13 – 15 Pada saat pandemi ini, semua negara di dunia berusaha keras untuk mengatasi dampaknya, yang bisa menyangkut bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan bahkan politik. Dampak kesehatan sudah jelas sangat besar; tetapi dengan banyaknya orang yang menjadi korban, kehidupan sosial pun menjadi berantakan. Sebagai akibatnya, ekonomi banyak negara mengalami kemunduran yang sangat besar dan bahkan resesi. Dalam kekacauan yang ada, keadaan politik pun bisa terpengaruh. Terlalu banyaknya persoalan yang timbul sudah menyebabkan pemerintah mana pun menghadapi tantangan besar. Apa yang bisa diperbuat negara untuk menyelamatkan rakyatnya dari berbagai dampak di atas? Berbagai rancangan tentunya dibuat oleh para pemimpin untuk bulan-bulan mendatang, dan banyak yang berpendapat bahwa kunci keberhasilan adalah adanya vaksin. Jika vaksin sudah ada, masalah-masalah yang ada akan bisa diatasi. Walaupun demikian, banyak orang yang berpendapat bahwa adanya vaksin belum tentu dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Dalam kekacauan dunia saat ini, sudahlah wajar bahwa banyak orang Kristen yang berserah kepada kehendak Tuhan. Tetapi, dalam kenyataannya manusia lebih mudah untuk mengatakan kata “kehendakMu jadilah”, tetapi tetap merencanakan segala sesuatu yang dianggapnya baik. Manusia seringkali merencanakan segala sesuatu dengan tanpa benar-benar memikirkan kehendak Tuhan. Manusia sering melakukan sesuatu dan ingin agar Tuhan kemudian memberi “stempel” persetujuanNya. Manusia kebanyakan berusaha untuk mencapai apa yang diingininya dan hanya merasa perlu berdoa jika menemui halangan. Manusia sering tidak sadar bahwa kunci kehidupan adalah Tuhan. Ayat di atas menyatakan bahwa kesombongan manusia membuat ia merencanakan segala sesuatu tanpa mencari kehendak dan pertolongan Tuhan. Begitulah banyak guru dan orangtua yang mengajarkan bahwa hidup ini ada di tangan setiap manusia pemiliknya. Menurut banyak orang, mereka yang tidak berani mengambil keputusan tidak akan mencapai apa yang diidamkannya. Dalam kenyataannya, memang banyak orang yang kurang berhasil hidupnya karena mereka kurang mau bekerja keras atau kurang mau untuk membuat rencana masa depan. Sebaliknya, banyak juga orang yang sangat yakin akan kemampuannya dan berani melangkahkan kaki untuk mengejar cita-citanya, hanya untuk menemui berbagai kesulitan dan kegagalan. Ayat di atas memperingatkan mereka yang yakin dan bahkan sombong akan hari depan yang cerah, bahwa hidup mereka bukan di tangan mereka sendiri. Apa yang akan terjadi belum tentu sesuai dengan apa yang mereka pikirkan karena Tuhanlah yang memegang kunci kehidupan. Mereka seharusnya menyadari bahwa hanya dengan mencari kehendak dan pertolongan Tuhan mereka akan bisa melaksanakan apa yang mereka rencanakan. Sebagai umat Kristen, kita tidak dapat mengharapkan bahwa hidup di dunia bisa menjadi mudah dan selalu lancar. Kita tidak juga bisa berharap bahwa tanpa kita berbuat apa-apa Tuhan akan mendatangkan mukjizat yang kita ingini. Selama hidup ini kita justru perlu untuk membuat berbagai rencana dan keputusan. Ini harus dilakukan dengan penyerahan kita kepada kehendakNya. Dengan takut akan Tuhan, datanglah kebijaksanaan Mazmur 111 10. Ini seringkali tidak mudah untuk dilakukan. Tetapi kita bisa mengharapkan datangnya pertolongan Tuhan agar kita bisa melangkah dengan iman dan sanggup menghadapi berbagai jurang dan bukit untuk menuju ke arah yang Tuhan sudah tetapkan bagi kita. “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” Amsal 16 9
Oleh Dr. Ir. Gede Ngurah wididana, M.Agr *) Manusia adalah mahluk perencana, dia memiliki banyak pilihan, banyak keinginan, banyak rencana, dan banyak tujuan. Jika seseorang tidak memiliki rencana, maka tujuan hidup tidak dimilikinya. Dalam manajemen, rencana sangat penting dimiliki untuk mendapatkan hasil yang bagus. Setelah perencanaan haruslah dilakukan
Tuhan sudah merencanakan hidup ciptaan-Nya ketika dilahirkan ke dunia, dan memberikan hak manusia untuk menentukan jalan hidupnya. namun kebanyakan manusia kepintaran menentukan jalan hidupnya sendiri dengan menggunakan pemikiran sendiri, bukannya kehendak Tuhan! Tuhan adalah Sang Perencana, dan manusia adalah sebagai pelaksananya, bukan begitu semestinya? Kemungkinan ada diantara kita yang komplain atau merasa judul di atas salah tulis. Saya katakan tidak! Hal ini bisa dimaklumi karena selama ini kita memang sudah terbiasa dengan kalimat “Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan”. Dalam hal ini saya tidak membantah kebenarannya, karena memang ada kebenarannya. Tetapi beberapa hari yang lalu ketika membaca sebuah tulisan”Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan jualah yang menentukan” seketika itu pikiran saya langsung bereaksi dan menginspirasi melahirkan sebuah kalimat seperti judul di atas. Menurut saya kalimat “Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan” lebih banyak mengarah kepada kata-kata penghiburan semata ketika kita salah melangkah. Ketika manusia mulai merencanakan apa yang diinginkan dalam hidupnya dan itu tidak tercapai, lalu kita katakan Tuhan belum mengizinkan. Padahal apa yang menjadi tujuannya adalah hal yang baik dan dalam kebenaran. Oleh sebab itu saya katakan, keinginan tersebut belum sesuai rencana Tuhan Bila kita mau telah lebih luas lagi, bukankah Tuhan telah merencanakan hidup atas manusia? Semuanya tertuang dalam Firman-Firman-Nya didalam Kitab Suci dan Pengajaran-Nya melalui Para Nabi! Tuhan menginginkan manusia yang notabene adalah ciptaan-Nya untuk menjalankan kewajiban-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang pada akhirnya bisa menyerupai-Nya. Namun bisa kita saksikan pada kenyataannya, kebanyakan manusia lebih memilih untuk menentukan jalan hidupnya dengan mengindahkan Rencana – Rencana Tuhan. Lebih mengandalkan kepintaran dan logika tanpa mau menggunakan kearifan yang ia miliki. Lebih memilih menggunakan hati manusianya yang penuh kesesatan daripada menggunakan Hati Nurani, Pelita Penerang yang spesial diberikan Tuhan sebagai nakhoda kehidupan. Seharusnya kita menentukan hidup kita adalah sesuai rancangan dan rencana Tuhan untuk kita, yang apabila dilaksanakan pasti berujung kebahagiaan. Post navigation
merencanakan Setiap saat manusia menjadi lebih atau kurang dari diambil oleh manusia untuk menentukan hidupnya, dan menerima konsekuensi yang telah manusia ambil. Jika manusia tidak berani untuk melakukannya maka realitas tuhan yang sebagai pedoman. Dengan demikian, individu jika 6Save M Dagun,
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia merencanakan Tuhan yang magnet Kelas Belajar Menulis Nusantara Gelombabg 26 terus membahana. Grup WA yang dibentuk oleh sang Founder KBMN, Dr. Wijaya Kusumah, sampai overload. Banyak peminat KBMN yang belum bisa masuk grupnya, dan harus sabar menunggu jika tetiba ada anggota yang keluar grup. Itu saja sekarang update terbaru bahwa keanggotaan WAG sekarang bisa mencapai 1025 anggota. Nah apalagi jika masih srperti kemarin yang keanggotaan WAG hanya kisaran 256 anggota saja, tentu KBMN 28 bisa terpisah menjadi 5 WAG. Tadi malam, Hari Sabtu malam Minggu, tanggal 7 Januari 2023, sampailah pada acara Opening Ceremony melalui Zoom dan live streaming Youtube. Lewat Aplikasi Zoom, animo peserta juga luar biasa, tembus 250 an peserta. Namun demikian, banyak juga yang terpental, akibat gangguan sinyal dan lain sebagainya. Yang pada akhirnya, banyak juga yang mengikuti acara tersebut melalui live streaming acara tersebut, sebenarnya saya bersama Bebz Nur Dwi Yanti yang menjadi Host nya. Siang harinya, transkrip host juga sudah saya persiapkan lengkap sengan pantun - pantunnya. Sudah ku kirim juga kepada Bebz NDY untuk direvisi. Kata Bebz NDY sudah lain juga sudah oke pula. Sampai datangnya waktu maghrib, hujan lebat turun. Saya masih tenang sholat maghrib di rumah saja. Sambil menunggu waktunya tiba, saya tetap duduk di atas sajadah. Tak lupa saya mendoakan Om Jay yang mengabarkan sedang sakit, dan oleh dokter supaya istorahat. Beliau sudah mengirim sambutan pembukaan melalui rekaman. Terlihat sayah sekali akibat kecapaian dari banyaknya kegiatan. Demikian juga kabar dari Prof. Nunuk Suryani yang sedianya akan membuka acara Closing Ceremoni, mengabarkan tidak bisa hadir karena sedang menunggu anggota keluarganya yang masuk ICU [8/1 LELY SURYANI Selesai berdoa, saya madih tenang karena waktu masih agak longgar, kemudian saya persiapan lain- lainnya. Setelah itu saya sangat gelisah akibat hujan masih deras, ditambah lagi sunyal sempat hilang, panik sekali rasanya. Saya coba ganti perangkat agar bisa masuk ke zoom. Namun melihat waktu sudah pukul sudah, pikir keadaan genting seperti itu, untunglah Tim Solid Om Jay, yang sudah tervalidasi kinerjanya, langsung bisa menghandle kegiatan. Itulah bukti kerjasama, kolaborasi yang saling mengisi, saling menguatkan. Sehingga kegiatan bisa terus berjalan, tidak ada pihak yang ruang Zoom, yang tadinya om Jay sudah ijin, ternyata bisa menyambut nya dengan hadir pula. Artinya tidak jadi sambutan melalui rekaman. Alhamdulillah, semua merasa senang lega atas kehadiran Om Jay. Sampai akhir pun masih mengikutinya dengan keadaan sehat wal afiat. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Yeremia29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Saya percaya orangtua Anda memiliki rencana atas hidup Anda. Beberapa orangtua yang saya kenal,
**Hadits Manusia Berencana Allah yang Menentukan Menjelaskan Konsep Takdir dalam Islam**PengenalanIslam adalah agama yang diyakini oleh lebih dari 1,8 miliar orang di seluruh dunia. Salah satu konsep yang sangat penting dalam Islam adalah takdir atau qadar. Menurut ajaran Islam, takdir dianggap sebagai kehendak Allah yang menentukan segala hal di dunia ini. Namun, dalam praktiknya, manusia bebas untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Ini adalah konsep yang sering disebut sebagai hadits manusia berencana Allah yang tulisan ini, kita akan membahas konsep takdir dalam Islam dan menjelaskan bagaimana hadits manusia berencana Allah yang menentukan dimaknai dalam ajaran Takdir dalam IslamTakdir atau qadar adalah konsep yang sangat penting dalam Islam. Konsep ini mengacu pada kehendak Allah yang menentukan segala hal di dunia ajaran Islam, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah hasil dari kehendak Allah. Allah sudah menentukan segala sesuatu sejak awal dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Sebagai contoh, dalam Al-Quran surah Al-Hadid ayat 22-23 disebutkan“Tidaklah ada sesuatupun yang terjadi di bumi atau pun di dalam dirimu melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Agar kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan agar kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di bumi dan di dalam diri manusia sudah tertulis dalam kitab suci sebelum diciptakan. Ini menunjukkan bahwa Allah telah menentukan segalanya sejak ini tidak berarti bahwa manusia tidak mempunyai peran dalam menentukan nasibnya sendiri. Menurut ajaran Islam, manusia mempunyai kebebasan untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Sebagai contoh, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 148 disebutkan“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri-sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”Dalam ayat ini, Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Ini menunjukkan bahwa manusia bebas untuk bertindak sesuai dengan kehendaknya satu hadits yang sering dikutip dalam memberikan pemahaman tentang konsep takdir dalam Islam adalah hadits manusia berencana Allah yang menentukan. Hadits ini menyatakan bahwa manusia bebas untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri, namun akhirnya segala sesuatu ditentukan oleh Allah. Hadits ini sering dianggap sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai apakah manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri atau tidak.“Manusia merencanakan, tetapi Allah yang menentukan. Setiap hamba yang mendapat kebaikan itu adalah dari Allah, dan setiap kejahatan itu dari dirinya sendiri.”Hadits ini sering dikutip oleh para ulama untuk menjelaskan bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk berencana dan bertindak sesuai dengan kehendaknya sendiri. Namun, pada akhirnya, keputusan akhir ditentukan oleh Allah. Ini menunjukkan bahwa konsep takdir dalam Islam tidak menghilangkan kebebasan manusia untuk bertindak, namun menunjukkan bahwa manusia tidak bisa mengubah keputusan terhadap Konsep Takdir dalam IslamMeskipun konsep takdir sangat penting dalam Islam, ada beberapa kritik yang dialamatkan pada konsep ini. Salah satu kritik yang sering diajukan adalah bahwa konsep takdir dapat menghilangkan tanggung jawab manusia dalam bertindak. Kritik ini berpendapat bahwa jika segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah, maka manusia tidak mempunyai tanggung jawab dalam kritik ini terdengar masuk akal, namun ajaran Islam tidak mengajarkan bahwa manusia tidak mempunyai tanggung jawab dalam bertindak. Sebaliknya, ajaran Islam menekankan pentingnya tanggung jawab manusia dalam bertindak. Sebagai contoh, dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 286 disebutkan“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Mereka berdoa “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah berbuat dosa. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri kami ampunan, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dalam bertindak. Setiap orang akan mendapat pahala atau siksa sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Ini menunjukkan bahwa ajaran Islam tidak menghilangkan tanggung jawab manusia dalam tulisan ini, kita telah membahas konsep takdir dalam Islam dan menjelaskan bagaimana hadits manusia berencana Allah yang menentukan dimaknai dalam ajaran Islam. Meskipun konsep takdir dalam Islam sering dikritik, ajaran Islam menekankan pentingnya tanggung jawab manusia dalam bertindak. Sebagai manusia, kita harus berupaya untuk berencana dan bertindak yang terbaik, namun pada akhirnya, keputusan akhir ditentukan oleh video of hadits manusia berencana allah yang menentukan

Bahwa"manusia hanya bisa merencanakan, dan Tuhan yang menentukan". Kita rencanakan saja dalam kehidupan ini. Merencanakan cara dan langkah yang baik. Yang normal. Yang standar. Masalah buah (hasil) adalah hak Allah SWT. Syukuri hasil itu. Kadang, rencana manusia hasilnya tidak sama dengan rencana Tuhan. Manusia tidak merencakan pun tak akan

Jakarta - Ketika Christopher Columbus berangkat meninggalkan Spanyol pada 3 Agustus 1492, ia tidak menyangka bahwa akan menemukan benua baru yang kelak diberi nama Amerika. Ia tadinya hendak menuju wilayah Timur Jauh. Ia akhirnya tiba di sebuah "dunia baru", wilayah yang belum pernah didatangi oleh orang Eropa. Ia mendarat di kepulauan yang kini dikenal sebagai Kepulauan Bahama, 12 Oktober di tahun yang zaman itu manusia memang belum tahu banyak hal. Bahkan orang-orang pada masa itu mengira bumi ini datar. Perjalanan pada masa itu adalah coba-coba, sebuah petualangan. Para pelakunya pergi dengan prinsip, kalau berhasil syukur, tidak pun tak apa-apa. Perjalanan mereka adalah perjalanan menuju ke suatu tujuan yang tak diketahui. Karena itu tak ada perencanaan yang matang. Bagaimana mau matang kalau tujuannya saja tidak diketahui?Hampir 500 tahun kemudian manusia kembali melakukan perjalanan bersejarah. Dengan Apollo 11 Neil Armstrong dan Edwin Aldrin terbang menuju bulan. Kali ini perjalannya sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh Columbus. Kedua orang itu tidak menuju ke dunia gelap yang sama sekali tidak mereka ketahui. Bulan tentu saja bukan Amerika. Manusia sudah memandang bulan selama ribuan tahun. Tapi, pengetahuan manusia ketika hendak meluncurkan Apollo 11 tentu jauh dari sekadar pernah menatap bulan. Sejak 3 abad sebelumnya manusia sudah memahami gravitasi, hasil kajian Isaac Newton. Berdasarkan pengetahuan tentang gravitasi itu manusia merancang roket yang bisa melontarkan sebuah wahana hingga lepas dari pengaruh gaya gravitasi bumi. Dengan pengetahuan itu pula Apollo dirancang secara detail sehingga bisa mendarat dengan mulus di permukaan terbang ke bulan, tim Apollo 11 sudah tahu banyak hal tentang bulan. Mereka misalnya tahu bahwa di bulan tidak ada oksigen. Suhu di sana juga ekstrem, bervariasi antara 127 derajat saat "siang hari" dan -173 derajat pada "malam hari" waktu bulan. Karena itu pakaian astronaut dirancang sedemikian rupa, sehingga bisa melindungi manusia selama berada di tentang bulan tidak hanya didapat dari pengamatan jarak jauh. Sebelum Apollo 11 diluncurkan, ada begitu banyak misi pendahuluan yang tujuannya untuk mengumpulkan berbagai data yang akan dipakai dalam perencanaan misi Apollo 11. Selang 37 tahun kemudian, tepatnya padaa 19 Januari 2006, sebuah misi penting lagi bagi sejarah umat manusia diluncurkan. Kali ini adalah sebuah misi tanpa awak. Yang membuatnya istimewa, tujuan misi ini adalah sebuah objek di "pinggir" tata surya, sebuah planet liliput bernama Pluto. Berbeda dengan misi ke bulan yang masa perjalanannya dalam hitungan jam, untuk mencapai tujuannya misi yang diberi nama New Horizon ini memerlukan 9 tahun juga Apollo 11, misi New Horizon sudah dipersiapkan bertahun-tahun sebelumnya. Satu aspek penting dalam misi ini adalah mendapatkan "bantuan gravitasi" dari Jupiter. Wahana New Horizon setelah meluncur dari bumi diarahkan menuju Jupiter, untuk mendapatkan tarikan gravitasinya. Pada titik tertentu wahana ini dibelokkan sedemikian rupa sehingga ia bergerak menjauh. Dengan tarikan itu wahana mendapat tambahan tenaga sehingga masa perjalanannya bisa diperpendek selama 5 gravitasi itu diperoleh saat posisi Jupiter sedemikian rupa, sehingga dalam perjalanan menuju Pluto, New Horizon melewatinya. Keadaan ini tidak tersedia setiap saat. Jupiter mengelilingi matahari dengan periode 11,86 tahun bumi. Artinya, kalau posisi tadi gagal dimanfaatkan, orang harus menunggu 11 tahun lagi untuk mendapat kesempatan yang New Horizon direncanakan dengan begitu banyak perhitungan yang sangat rumit, yang melibatkan begitu banyak superkomputer. Roket dan berbagai perlengkapan yang dipakai pada wahana itu adalah yang tercanggih pada zamannya. Setiap hal direncanakan atas dasar perhitungan yang sangat detail. New Horizon terbang melintasi Pluto dari jarak km, mengirimkan begitu banyak data baru yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Kini, New Horizon sedang terbang lebih jauh menuju Sabuk Kuiper, batas terluar sistem tata surya kita. Ia direncanakan akan melintasi sejumlah objek di wilayah itu awal tahun perjalanan panjang dipersiapkan dengan detail, setiap periode perjalanan telah dihitung. Tak ada ruang bagi kesalahan. Satu kesalahan kecil akan berakibat fatal. Roket dan pesawat bisa meledak, atau wahana ini bergerak menuju tempat yang bukan masa lalu orang terbiasa dengan prinsip "manusia berencana, Tuhan yang menentukan". Sebagaimana perjalanan Columbus tadi, banyak hal di masa depan yang tidak bisa diantisipasi. Itu menjadi ruang di mana manusia tidak punya kuasa. Di ruang itu manusia menyerahkannya pada Tuhan. Pada masa kini manusia tahu banyak soal masa depan. Tentu saja manusia tidak tahu semua hal. Tapi, manusia tahu begitu banyak hal, sehingga cukup untuk bisa menyusun rencana yang sangat deterministik seperti misi New Horizon itu. Pengetahuan mengubah pola pikir manusia tentang perencanaan. Para ilmuwan dan insinyur yang merancang dan mengendalikan New Horizon tidak lagi memegang prinsip "Tuhan yang menentukan". Prinsip mereka, "kami yang menentukan". Tidak ada ruang di mana mereka tidak tahu. Tidak ada istilah "gimana nanti, deh". Semua diperhitungkan dengan hal-hal yang tidak bisa dihitung dengan akurat, mereka menyiapkan sejumlah skenario berdasarkan probabilitas. Setiap kemungkinan dihitung, dan dipersiapkan antisipasinya. Dengan begitu tidak ada skenario tak adalah prinsip perencanaan modern. Sebenarnya tidak hanya soal perencanaan, ini soal manajemen. Manajemen adalah proses pengelolaan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan. Pengelolaannya berdasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah. Kalau data cukup dan prosesnya mengikuti kaidah ilmiah, perencanaan apapun bisa sangat deterministik. Sayangnya banyak orang tidak paham prinsip ini. Masih sangat banyak orang menyusun rencana asal-asalan, karena malas mengumpulkan data, juga malas berpikir. Mereka juga tidak bertanggung jawab. Rencana disusun lalu dieksekusi, hasilnya terserah pada apa yang akan terjadi. Mereka menganggapnya sebagai kehendak Tuhan. Padahal Tuhan tidak menunggui setiap rencana manusia dan menetapkan hasilnya secara suka-suka Dia. Tuhan menetapkan sejumlah hukum, dan hasil tindakan manusia mengikuti hukum itu. Perencana yang baik paham betul isi hukum-hukum Tuhan sehingga ia bisa mengatur hasil tindakannya sesuai hukum itu. Perencana yang buruk menganggap Tuhan adalah asisten dia, yang akan mengoreksi setiap kesalahan perencanaan yang ia Abdurakhman cendekiawan, penulis dan kini menjadi seorang profesional di perusahaan Jepang di Indonesia mmu/mmu

Tuhansebagai satu-satuNya yang berkuasa dan mengetahui segala sesuatu adalah inisiator atau yang lebih dulu membuat terjadinya penciptaan. Bukan hanya itu Dia lebih dulu mengasihi kita(1Yohanes4:19).Dia menciptakan kita "menurut gambar dan rupa Allah"(Kejadian1:26).
MALINAU — Bupati Malinau Dr. Yansen TP, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dengan masyarakat Kecamatan Pujungan dan Kecamatan Bahau Hulu dalam acara perayaan Natal bersama di Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Jemaat Long Pujungan. Rasa syukur itu ia ungkapkan karena dirinya dan rombongan bisa tiba dengan selamat sesuai rencana pada rangkaian perjalanan ibadah Natal Bupati Malinau Tahun 2019 ke beberapa kecamatan yang menjadi tempat tujuan acara. “Kita bersyukur hari ini luar biasa kehadiran kita dalam acara Natal di Kecamatan Pujungan yang merupakan rangkaian perjalanan ibdah Natal Bupati Malinau Tahun 2019. Dimana tahun-tahun sebelumnya kita melaksanakan di setiap kecamatan. Tapi, mengingat waktu yang kami miliki sangat terbatas, sehingga kami berinisiatif untuk menggabung ibadah Natal beberapa kecamatan terdekat,” ungkap Bupati, Senin 9/12 malam. Diceritakan Bupati, perjalanan ibadah Natal tahun ini diawali pada hari Jumat 6/12 lalu di Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir. Sebenarnya, jelas dia, harusnya dimulai hari Kamis 5/12. Namun karena situasi penerbangan, dirinya dan rombongan baru bisa terbang tanggal 6/12. Hari Sabtu 7/12, Bupati dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Kecamatan Sungai Boh menggunakan pesawat dan hari Minggu 8/12 dengan terpaksa karena situasi, kembali melanjutkan menuju ke Long Ampung lanjut dan lanjut ke Long Nawang. “Satu kebahagiaan yang luar biasa, karena kami mendapatkan pengalaman yang indah dalam perjalanan ini,” kata Yansen TP. Manusia, kata Bupati, hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Seperti halnya dalam perjalanan ibadah Natal tahun ini, pengalaman-pengalaman indah banyak ia dan rombongan rasakan. “Tuhan menentukan, Dia juga memberikan jalan keluar yang baik untuk kita semua. Harusnya saya melantik Camat Kayan Hulu tanggal 7/12, tapi karena kami baru bisa tiba di Kecamatan Sungai Boh tanggal 7/12, sehingga diundurkan jadi hari Minggu 8/12,” bebernya. Kalau sesuai jadwal, Bupati dan rombongan bisa menggunakan jalan darat. Namun karena situasi teknsi penerbangan yang tidak memungkinkan dan terpaksa mudur sehari, maka perjalanan dari Sungai Boh ke Kayan Hulu pun terpaksa menggunakan pesawat. Setelah mengangkut pada rombongan pertama yang terdapat Bupati di dalamnya, pesawat kembali mengalami kendala teknis, sehingga tak bisa mengangkut kembali untuk rombongan berikutnya. “Ya kalau kami mengikuti darat, ya pasti tidak akan terlaksana pelantikan Camat Kayan Hulu. Sehingga saya mencoba untuk minta penerbangan, dan syukur dibantu dua ret. Dan begitu kami terbang hari Minggu setelah ibadah rumah camat, tiba di Long Ampung, pesawat tidak bisa terbang lagi, sehingga tersisalah rombongan yang kedua. Syukur saya terbangnya yang pertama, kalau tidak, ya mungkin pelantikan camat batal. Bisa saja jalan darat, tapi dilaksanakan tengah malam,” kisah Bupati. Tapi, ia menganggap hal itu luar biasa dan pengalaman tersebut indah pada waktunya. Di benak rombongan, sudah berpikir ingin melayani Tuhan dengan paduan suara pada perayaan ibadah natal di Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Ora Et Labora Long Nawang. Tapi ternyata takdir berkata lain. Rombongan kedua sudah tidak mungkin lagi terbang menggunakan pesawat. Bupati mengaku dapat informasi itu sekira pukul Wita dan sudah dipastikan pesawat tidak bisa mengangkut lagi. Maka dengan terpaksa dirinya mengambil keputusan rombongan kedua berangkat lewat jalur darat menggunakan mobil. Pihaknya pun berniat akan menunggu rombongan kedua tersebut tiba, baru akan memulai ibadah. Setelah dihitung lagi lama perjalanan darat, maka diperkirakan rombongan akan tiba pada pukul Wita. Dan, Bupati pun berpikir bahwa tidak mungkin ibadah dilaksanakan pukul dua belas malam. Namun, dalam diskusi kecil bersama rombongan dan para pendeta, punya keyakinan kalau manusia yang punya hati sungguh-sungguh berharap kepada Tuhan, maka rencananya pasti akan jalan. “Karena kita ingin melayani dengan paduan suara, ya akhirnya yang tadi diprediksi datang pukul 12 malam, mereka tiba pukul 10 malam di Long Nawang. Saya hitung-hitung waktu bagaimana caranya acara ini supaya panjang. Akhirnya saya sambutan satu jam setengah,” ucap Bupati sambil disambut tawa dan tepuk tangan memberi apresiasi oleh jemaat perayaan ibadah Natal di Pujungan. Dengan memperpanjang durasi sambutan, lanjutnya, maka tidak ada alasan panitia maupun masyarakat mempercepat ibadah. “Mau tidak mau orang pasti dengar sambutan, pukul 10 malam mereka tiba, akhirnya sempat kami memuji serta melayani Tuhan melalui persembahan lagu kami dan syukur tidak ada yang kurang,” tutur suami Ping Yansen ini. “Inilah saya kira pengalaman-pengalaman indah kami melaksanakan perjalanan ibadah dalam seminggu ini,” sambungnya. ags/zia MALINAU — Bupati Malinau Dr. Yansen TP, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu dengan masyarakat Kecamatan Pujungan dan Kecamatan Bahau Hulu dalam acara perayaan Natal bersama di Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Jemaat Long Pujungan. Rasa syukur itu ia ungkapkan karena dirinya dan rombongan bisa tiba dengan selamat sesuai rencana pada rangkaian perjalanan ibadah Natal Bupati Malinau Tahun 2019 ke beberapa kecamatan yang menjadi tempat tujuan acara. “Kita bersyukur hari ini luar biasa kehadiran kita dalam acara Natal di Kecamatan Pujungan yang merupakan rangkaian perjalanan ibdah Natal Bupati Malinau Tahun 2019. Dimana tahun-tahun sebelumnya kita melaksanakan di setiap kecamatan. Tapi, mengingat waktu yang kami miliki sangat terbatas, sehingga kami berinisiatif untuk menggabung ibadah Natal beberapa kecamatan terdekat,” ungkap Bupati, Senin 9/12 malam. Diceritakan Bupati, perjalanan ibadah Natal tahun ini diawali pada hari Jumat 6/12 lalu di Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir. Sebenarnya, jelas dia, harusnya dimulai hari Kamis 5/12. Namun karena situasi penerbangan, dirinya dan rombongan baru bisa terbang tanggal 6/12. Hari Sabtu 7/12, Bupati dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Kecamatan Sungai Boh menggunakan pesawat dan hari Minggu 8/12 dengan terpaksa karena situasi, kembali melanjutkan menuju ke Long Ampung lanjut dan lanjut ke Long Nawang. “Satu kebahagiaan yang luar biasa, karena kami mendapatkan pengalaman yang indah dalam perjalanan ini,” kata Yansen TP. Manusia, kata Bupati, hanya bisa merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Seperti halnya dalam perjalanan ibadah Natal tahun ini, pengalaman-pengalaman indah banyak ia dan rombongan rasakan. “Tuhan menentukan, Dia juga memberikan jalan keluar yang baik untuk kita semua. Harusnya saya melantik Camat Kayan Hulu tanggal 7/12, tapi karena kami baru bisa tiba di Kecamatan Sungai Boh tanggal 7/12, sehingga diundurkan jadi hari Minggu 8/12,” bebernya. Kalau sesuai jadwal, Bupati dan rombongan bisa menggunakan jalan darat. Namun karena situasi teknsi penerbangan yang tidak memungkinkan dan terpaksa mudur sehari, maka perjalanan dari Sungai Boh ke Kayan Hulu pun terpaksa menggunakan pesawat. Setelah mengangkut pada rombongan pertama yang terdapat Bupati di dalamnya, pesawat kembali mengalami kendala teknis, sehingga tak bisa mengangkut kembali untuk rombongan berikutnya. “Ya kalau kami mengikuti darat, ya pasti tidak akan terlaksana pelantikan Camat Kayan Hulu. Sehingga saya mencoba untuk minta penerbangan, dan syukur dibantu dua ret. Dan begitu kami terbang hari Minggu setelah ibadah rumah camat, tiba di Long Ampung, pesawat tidak bisa terbang lagi, sehingga tersisalah rombongan yang kedua. Syukur saya terbangnya yang pertama, kalau tidak, ya mungkin pelantikan camat batal. Bisa saja jalan darat, tapi dilaksanakan tengah malam,” kisah Bupati. Tapi, ia menganggap hal itu luar biasa dan pengalaman tersebut indah pada waktunya. Di benak rombongan, sudah berpikir ingin melayani Tuhan dengan paduan suara pada perayaan ibadah natal di Gereja Kemah Injil Indonesia GKII Ora Et Labora Long Nawang. Tapi ternyata takdir berkata lain. Rombongan kedua sudah tidak mungkin lagi terbang menggunakan pesawat. Bupati mengaku dapat informasi itu sekira pukul Wita dan sudah dipastikan pesawat tidak bisa mengangkut lagi. Maka dengan terpaksa dirinya mengambil keputusan rombongan kedua berangkat lewat jalur darat menggunakan mobil. Pihaknya pun berniat akan menunggu rombongan kedua tersebut tiba, baru akan memulai ibadah. Setelah dihitung lagi lama perjalanan darat, maka diperkirakan rombongan akan tiba pada pukul Wita. Dan, Bupati pun berpikir bahwa tidak mungkin ibadah dilaksanakan pukul dua belas malam. Namun, dalam diskusi kecil bersama rombongan dan para pendeta, punya keyakinan kalau manusia yang punya hati sungguh-sungguh berharap kepada Tuhan, maka rencananya pasti akan jalan. “Karena kita ingin melayani dengan paduan suara, ya akhirnya yang tadi diprediksi datang pukul 12 malam, mereka tiba pukul 10 malam di Long Nawang. Saya hitung-hitung waktu bagaimana caranya acara ini supaya panjang. Akhirnya saya sambutan satu jam setengah,” ucap Bupati sambil disambut tawa dan tepuk tangan memberi apresiasi oleh jemaat perayaan ibadah Natal di Pujungan. Dengan memperpanjang durasi sambutan, lanjutnya, maka tidak ada alasan panitia maupun masyarakat mempercepat ibadah. “Mau tidak mau orang pasti dengar sambutan, pukul 10 malam mereka tiba, akhirnya sempat kami memuji serta melayani Tuhan melalui persembahan lagu kami dan syukur tidak ada yang kurang,” tutur suami Ping Yansen ini. “Inilah saya kira pengalaman-pengalaman indah kami melaksanakan perjalanan ibadah dalam seminggu ini,” sambungnya. ags/zia
BilaTuhan sudah mengetahui dari awal hingga akhir, maka semua yang terjadi di tengah-tengahnya adalah tanggung jawab manusia dengan kehendak bebas dan atas seizin Tuhan. Meskipun Tuhan tidak merencanakan kejahatan, tapi dalam hikmat-Nya, Tuhan dapat mengizinkan suatu kejahatan terjadi untuk mendatangkan kebaikan sesuai rencana-Nya.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pernahkah anda mendengar sebuah ungkapan berikut? Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan. Bagi sebagian besar orang, ungkapan ini masih menjadi sebuah keyakinan dan dipegang betul. Menjadi sebuah penawar kecewa saat segala sesuatu berakhir tidak sesuai harapan. Rasanya bukan sebuah hal yang keliru menerima ungkapan tersebut. Pun demikian, entah mengapa saya jauh lebih yakin bilamana Tuhan merencanakan, manusia yang menentukan. Tanpa menutup peluang rahmat dan keterlibatan Sang Pencipta, saya lebih menyakini bahwa kita pada dasarnya sudah diciptakan dengan penuh kebaikan, diberi rencana kehidupan yang baik dan tentu saja agar kita mencapai tujuan akhir kehidupan juga dengan baik. Seluruhnya baik tanpa terkecuali. Lalu kita barangkali bertanya mengapa seluruh kehidupan yang kita jalani, tidak seluruhnya baik? Tentu saja karena keterbatasan manusiawi kita dan kecenderungannya akan segala sesuatu yang memikat membuat kita kerap melupakan peta perjalanan hidup kita. Tawaran lain yang muncul dalam perjalanan kita membuat kita kadang lupa pada jalan yang seharusnya kita tapaki. Hal ini membuat kita sulit menemukan kebaikan dan kadang bila sudah terlalu jauh menyimpang, kita seakan terjebak dalam labirin dan sulit menemukan jalan keluar. Hal ini tentu saja karena manusia begitu dicintai sehingga kita diberi sebuah keleluasaan bertindak dan memilih apa yang kita butuhkan. Kita dilahirkan dengan kehendak bebas untuk memahami kembali makna kita dilahirkan dan diciptakan dalam rangkaian seluruh kehidupan. Kehendak bebas yang memberi kita sebagian dari kekuatan illahi sebab pada dasarnya kita adalah bagian dari Yang Illahi. Kekuatan dan otoritas untuk memilih apa yang menurut kita baik unuk membantu seluruh perjalanan hidup kita. Sayangnya kehendak bebas bisa membawa kita kedalam situasi terjun bebas atau jatuh dan terhempas. Hal ini karena kebebasan yang luar biasa itu kerap takluk berhadapan dengan begitu bebasnya pilihan dalam kehidupan. Maka jangan heran manusia akrab dengan berbagai kekeliruan dan kesalahan karena terbatasnya kemampuan kita dalam memilihi apapun yang dihadapkan secara bebas dalam hidup kita. Oleh karena kehendak bebas dan terbatasnya kemanusiaan kita, disinilah kita mengandalkan sosok Yang Illahi agar menuntun kita dalam tiap laku perjalanan dan tiap menghadapi pilihan. Kita membutuhkan keterampilan memilih dan olah batin yang cukup terlatih agar kita sebisa mungkin menghindari jebakan pilihan yang kadang membingungkan. Kita perlu melatih seluruh indera dan batin kita agar kehendak bebas yang kita miliki senantiasa tidak lepas dari keterlibatan rahmat-Nya. Melalui relasi yang demikian, kita kiranya menjadi jauh lebih manusiawi dalam keillahian kita dengan menjadi pribadi yang lepas bebas. Pribadi yang tidak mudah terjebak dalam rangkaian pengalaman yang menjatuhkan. Pribadi yang menerima kesalahan dengan kehendak untuk memperbaiki langkah ke depan. Lihat Pendidikan Selengkapnya

BoksTemuan. 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah 1 t berasal dari pada TUHAN. 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri 2 , u tetapi Tuhanlah v yang menguji w hati. 16:3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN 3 , maka terlaksanalah segala rencanamu. x 16:4 TUHAN membuat segala sesuatu
Yenny Kartika Official Writer I Tesalonika 24 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. Manusia berencana, tetapi Tuhan-lah yang menentukan. Kita membuat pilihan, namun Tuhan-lah yang memutuskan apa yang Dia benar-benar inginkan. Dan pilihan Tuhan tidak selalu merupakan pilihan kita. Bangsa Israel mendapat kesempatan untuk memilih seorang pemimpin, dan pilihan mereka jatuh kepada seorang pria bernama Saul. Saul memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada siapapun saat itu. Dia jauh lebih tampan. Kalau dia masih hidup di zaman sekarang, dia mungkin termasuk dalam daftar pria terseksi yang pernah ada versi majalah People. Kesimpulannya, Saul adalah pilihan yang sempurna—dari rakyat dan untuk rakyat. Masalahnya, dia bukanlah pria pilihan Tuhan. Kepemimpinannya kacau. Kemudian Tuhan menunjukkan sosok pemimpin yang Dia pilih—seorang pemuda bernama Daud yang pekerjaannya adalah mengawasi domba-domba ayahnya. Ayah kandungnya sendiri sempat meremehkan Yusuf, namun Tuhan memandang Yusuf sebagai seseorang yang berkenan di hati-Nya [kitab]isamu1314[/kitab]. Ketika kita hendak menentukan pemimpin rohani, kita pun cenderung memilih seseorang dengan kriteria tertentu seperti yang dilakukan bangsa Israel saat memilih Saul. Namun kita belajar dari kisah Daud dan Saul bahwa Tuhan-lah yang memutuskan. Seseorang yang sudah pernah menempuh pendidikan teologia dan mengantongi banyak gelar memang baik. Namun tidak selalu berarti dia adalah pilihan Tuhan. Manusia tidak bisa menobatkan seseorang dalam pelayanan—hanya Allah yang bisa. Yang dapat kita lakukan hanyalah mengakui dan menerima siapa yang Tuhan telah tetapkan untuk melayani Dia. Jadi jika Anda merasa terpanggil dalam sebuah pelayanan, entah apapun yang Anda pikirkan, mulailah dengan berlaku setia dalam hal-hal kecil. Lakukan semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Tesalonika “karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah” I Tesalonika 24. Oleh karena itu, jangan memusingkan apa yang orang lain pikirkan terhadap Anda. Layani Tuhan saja dengan setia. Sumber Greg Laurie BACA JUGA Beda dengan Lainnya, Hasil Quick Count TV One Jadi Lelucon Harus Dihargai Jika Lembaga-lembaga Survei Punya Hasil Berbeda Alejandro Sabella Jerman Selalu Sulit Diatasi Jangankan Mesin Jahit, Keturunan pun Tuhan Beri Sumber Greg Laurie yk Halaman 1
E Merencanakan Masa Depan dalam Dunia yang Berubah. Kita masing-masing adalah bagian dari komunitas kita, mulai dari keluarga sebagai komunitas yang paling kecil, sekolah, dan masyarakat. Dalam kehidupan kristiani, komunitas yang mempersatukanmu adalah komunitas gereja. Dalam komunitas apapun kita berada, pada hakikatnya kita berada di tengah
MANUSIA MERENCANAKAN, TUHAN YANG MENENTUKAN Kang Thohir Ungkapan judul ini sangat akrab di telinga, tapi belum tentu akrab di hati. Artinya, kadang seseorang memahaminya tapi tidak mampu mengamalkannya. Memang bukan hal mudah menerapkan ungkapan di atas. Sekilas sederhana, namun sarat akan makna. Dalam kehidupan nyata, seseorang selalu mengukur segala sesuatu secara realistis, logis, kalkulatis dan strategis. Kalau tidak faham maksud kata-kata is di atas, abaikan saja. Intinya, manusia selalu bekerja, berfikir, bersikap dan melakukan segala sesuatu dengan mempertimbangkan hal-hal yang kasat mata. Contoh sederhana, seseorang hendak melakukan perjalanan dengan pesawat. Jarak tempuh yang diperkirakan adalah dua jam. Satu jam sebelum boarding pass dia sudah berada di bandara. Setelah menunggu beberapa lama, ternyata penerbangan delay satu jam. Dan ternyata lagi, saat pesawat terbang menuju lokasi yang dimaksud, mendadak cuaca buruk menimpa. Karena alasan keselamatan, pesawat pun menunda pendaratan selama setengah jam. Akhirnya total 3,5 jam perjalanan udara yang dia jalani. Contoh-contoh senada sangat banyak terjadi di sekitar kita. Dalam kondisi seperti ini tentunya setiap orang akan jengkel, suntuk, menggerutu dan perasaan negatif lainnya. Karena rencana yang diatur sedemikian rupa tidak berjalan sesuai harapan. Sikap di atas sudah biasa. Yang luar biasa adalah jika dia menerima keadaan ini dengan pasrah dan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa semua ini adalah bagian dari ketentuan takdir Allah yang harus diyakini sekaligus diterima, baik dan buruknya. Sekaligus sebagai perwujudan rukun iman keenam, iman pada qodlo dan qodar. Inilah bentuk sesungguhnya membumikan “Al-insanu bi al-tafkir wa Allahu bi al-tadbir aw al-taqdir”. manusia hanya berencana, Allah-lah yang berkuasa. Surabaya, 14 April 2019 Nunggu_Bis_di_Bungurasih siBRY1w.
  • l4cw4szq30.pages.dev/552
  • l4cw4szq30.pages.dev/574
  • l4cw4szq30.pages.dev/324
  • l4cw4szq30.pages.dev/361
  • l4cw4szq30.pages.dev/455
  • l4cw4szq30.pages.dev/50
  • l4cw4szq30.pages.dev/549
  • l4cw4szq30.pages.dev/335
  • l4cw4szq30.pages.dev/349
  • l4cw4szq30.pages.dev/253
  • l4cw4szq30.pages.dev/378
  • l4cw4szq30.pages.dev/921
  • l4cw4szq30.pages.dev/367
  • l4cw4szq30.pages.dev/531
  • l4cw4szq30.pages.dev/884
  • manusia merencanakan tuhan yang menentukan