Untuk pertama kalinya, astronom berhasil mengungkap keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Temuan tersebut teridentifikasi berkat Observatorium Sinr-X Chandra NASA.. Temuan ini pun memberi wawasan dalam pencarian eksoplanet (planet di luar Tata Surya) pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.. Mengutip Phys, Selasa (26/10/2021) planet di luar Galaksi Bima Sakti ini

Jakarta - Teleskop milik NASA, Chandra X-ray Observatory, mungkin telah menemukan untuk pertama kalinya planet yang berada di luar Galaksi Bima Sakti. Jika terkonfirmasi benar, maka planet ini ribuan kali lebih jauh jaraknya dari banyak exoplanet yang sejauh ini dikutip detikINET dari Independent, exoplanet yang terlacak astronom masih berada di area Bima Sakti atau Milky Way. Artinya, hampir seluruhnya berjarak kurang dari tahun cahaya dari Planet Bumi di luar galaksi ini, berada di galaksi tetangga Bima Sakti yang dinamakan sebagai M51 atau juga Whirlpool Galaxy. Jaraknya sendiri sekitar 28 juta tahun cahaya. Para peneliti berdasarkan metode risetnya memperkirakan bahwa planet tersebut ukurannya mirip-mirip dengan Planet Saturnus. Kemudian, ia mengorbit bintang neutron atau Lubang Hitam dalam jarak dua kali lipat dari Saturnus ke para peneliti ini mengakui masih membutuhkan data tambahan untuk memastikan obyek ini adalah benar-benar planet. Salah satu tantangannya adalah, orbit besar dari planet tersebut mungkin membuatnya tidak akan terdeteksi lagi sampai sekitar 70 tahun."Kami tahu bahwa kami membuat klaim yang menarik sehingga kami mengharapkan astronom yang lain akan menelitinya dengan hati-hati. Kami kira kami punya argumen yang kuat dan proses seperti inilah bagaimana sains bekerja," kata Julia Berndtsson, salah satu periset dari Princeton dasarnya, metode yang digunakan untuk melacaknya adalah metode transit. Lintasan sebuah planet di depan bintangnya akan memblokir sebagian cahaya dari binyang itu dan membuatnya meredup. Kejadian ini dapat terdeteksi oleh teleskop dari pertama kali ditemukan lebih dari seperempat abad lalu, jumlah exoplanet, planet di luar Tata Surya yang mengorbit bintang, mengalami pertumbuhan yang pesat. Laporan pada tahun 2019 menyebut jumlahnya sudah menyentuh angka yang dicatat secara resmi. Kini, mungkin juga ada exoplanet di luar Galaksi Bima Sakti. Simak Video "Astronom Berulang Kali Dapat Sinyal Radio Berulang dari Exoplanet" [GambasVideo 20detik] fyk/rns
Hanyasaja seluruhnya masih ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti. Keberadaan planet itu awalnya terdeteksi dengan mengunakan teleskop milik NASA, Chandra X-Ray. Setelah melakukan pengamatan yang dalam di galaksi pusaran atau Messier 51, terdapat indikasi adanya sebuah benda luar angkasa yang bisa diidentifikasi sebagai sebuah planet.
- Penemuan planet baru mungkin bukanlah hal yang terlalu istimewa. Namun, kali ini planet-planet yang ditemukan oleh para astrofisikawan istimewa karena berada di luar galaksi Bima Sakti. Sebelumnya, planet-planet yang terdeteksi hanya berada di dalam galaksi Bima Sakti. "Kami sangat gembira dengan penemuan ini, ini adalah pertama kalinya seseorang menemukan planet di luar galaksi kita," ungkap Profesor Xinyu Dai, seorang astrofisikawan di University of Oklahoma dikutip dari The Independent, Minggu 04/02/2018. Temuan yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal ini dilakukan dengan menggunakan teknik yang disebut microlensing. Teknik ini memanfaatkan kecerahan benda langit yang jauh seperti bintang dan quasar inti galaksi. Teknik microlensing ini merupakan satu-satunya metode yang dikenal mampu mengidentifikasi planet pada jarak seperti itu. Dengan teknik ini pula, para ilmuwan bisa mengidentifikasi sekelompok dunia yang jauh hanya dengan menggunakan data dari Observatorium X-ray Chandra miliki NASA. "Ini adalah contih seberapa kuat teknik analisis microlensing extraglactic di luar galaksi Bima Sakti," ujar Dr Eduardo Guerras, rekan Dai dalam temuan ini. Planet yang baru ditemukan ini diperkirakan memiliki ukuran antara sebesar bulan hingga sebesar Jupiter. Selain itu, jarak galaksinya kira-kira 3,8 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti. "Galaksi ini terletak 3,8 miliar tahun cahaya jauhnya, dan tidak ada kemungkinan untuk mengamati planet-planet ini secara langsung, bahkan dengan teleskop terbaik yang bisa dibayangkan dalam skenario fiksi ilmiah," kata Guerras. "Namun demikian, kami bisa mempelajarinya, mengungkap kehadiran mereka dan bahkan memiliki gagasan tentang ukuran massa mereka. Ilmunya sangat keren," imbuhnya. Microlensing adalah efek astronomi di mana cahaya yang berasal dari bintang jauh atau quasar dibelokkan oleh gravitasi benda perantara seperti bintang lain atau lubang hitam jika dilihat dari bumi. Jika sumber cahaya diposisikan persis di belakang perantara, obyek itu akan bertindak sebagai "lensa". Selanjutnya, lensa tersebut membuat cakram cahaya saat sinar dari sumber tersebut melewati semua sisi. Kecerahan cakram ini dipengaruhi oleh adanya planet di dekat bintang lensa. Inilah kemudian yang digunakan untuk menentukan keberadaan planet tersebut yang seharusnya terlalu jauh untuk dikenali. Efek ini telah diprediksi oleh teori relativitas Einstein. Karenanya, cakram cahaya ini juga dikenal sebagai "cakram Einstein". Dalam laporannya, Profesor Dai dan Dr Guerras menyebut bahwa mereka menggunakan teleskop untuk mempelajari sifat mikrolensing emisi latar belakang quasar. Itu kemudian mereka gunakan untuk membuat pengukuran yang diidentifikasi sebagai bukti planet-planet di luar galaksi tersebut. "Planet-planet kecil ini adalah kandidat terbaik dari kekhasan yang kami amati dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik microlensing," kata Profesor Dai. "Kami menganalisis frekuensi tinggi yang khas dengan memodelkan data untuk menentukan massa," tutupnya. */
Ilmuwanmenemukan kandidat planet baru terletak pada jarak 23 juta tahun cahaya, di Galaksi Whirlpool M51. Foto: nasa Galaksi Bima Sakti diperkirakan menampung lebih dari 100 miliar bintang. REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim peneliti dari AS dan China yakin mereka telah menemukan planet pertama di luar galaksi kita.
- Sebuah gambar baru dari jantung galaksi Bima Sakti mengungkapkan struktur misterius yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Astronom menemukan ratusan struktur aneh seperti tali atau filamen di pusat galaksi kita. Struktur ini pun,menurut mereka, kemungkinan bisa digunakan untuk menelusuri jalur letusan lubang hitam kuno. Temuan yang kemudian dipublikasikan di jurnal The Astrophysical Journal Letter menyebutkan masing- masing filamen yang sebelumnya tidak diketahui ini berukuran panjang antara 5 hingga 10 tahun cahaya. Ukuran ini ribuan kali jarak antara Matahari dan Pluto, tetapi hanya terlihat dalam panjang gelombang radio. Artinya struktur tersebut kemungkinan besar diciptakan oleh semburan partikel berenergi tinggi yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Struktur yang berhubungan dengan lubang hitam mengutip Live Science, Minggu 4/6/2023 ketika dilihat, ratusan filamen tersebut tampaknya mengarah langsung ke pusat lubang hitam supermasif galaksi Bima Sakti. Hal ini menunjukkan bahwa struktur mungkin merupakan bekas atau efek yang dihasilkan dari ledakan lubang hitam berenergi tinggi kuno yang merobek awan gas di sekitarnya. Baca juga Teleskop Radio Terbesar di Dunia Ikut Melacak Alien di Bima Sakti Baca juga Teleskop Radio Cina Berhasil Tangkap Sinyal dari Alien Baca juga Sempat Dingin Setelah Putus, Kini Hubungan Fuji Dan Thariq Kembali Membaik “Sungguh mengejutkan menemukan populasi struktur baru yang tampaknya menunjuk ke arah lubang hitam,” kata Farhad Yusef-Zadeh, profesor fisika dan astronomi di Universitas Northwestern di Illinois. “Saya benar-benar terpana ketika melihat ini. Kami juga menemukan bahwa filamen itu tidak acak, tetapi tampaknya terkait dengan aliran lubang hitam di Bima Sakti,” paparnya. Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti yang dijuluki Sagitarius A* itu adalah monster kosmik dengan massa lebih dari 4 juta Matahari. Tarikan gravitasinya yang kuat mengikat galaksi bersama-sama, tetapi nafsu makan yang besar juga mengakibatkan kasus gangguan antarbintang yang parah. Pengamatan radio sebelumnya terhadap Sgr A* yang dilakukan oleh tim Yusef-Zadeh menemukan gelembung energi yang sangat besar, menjulang tahun cahaya di atas setiap sisi perut lubang hitam. Kompas. com Baca juga Astronom Berhasil Temukan Komet Terbesar di Tata Surya Baca juga Fenomena Langka, Astronom Temukan Tiga Galaksi Bergabung Baca juga Pertama, Teleskop James Webb Deteksi Air di Komet Langka
Dalam studi baru, para peneliti di Osaka University, Jepang menggunakan kombinasi pengamatan dan pemodelan untuk menemukan planet - planet dingin yang ada di seluruh galaksi Bima Sakti. Meski ada ribuan planet yang ditemukan di Galaksi Bima Sakti, namun sebagian besar berada kurang dari beberapa ribu tahun cahaya dari Bumi.
Seperti yang telah kita ketahui, ada banyak planet, bintang dan berbagai benda langit di luar angkasa yang tidak terhingga jumlahnya. Sebagian besar dari planet, bintang dan benda langit itu berada di dalam sebuah sistem tata surya. Sedangkan tata surya sendiri berada pada sebuah sistem yang disebut sebagai apa itu galaksi? Galaksi merupakan kumpulan dari berbagai macam bintang yang terdiri atas lebih dari satu benda angkasa berukuran besar dan dikelilingi oleh benda angkasa lain yang saling tarik menarik berdasarkan gaya gravitasi secara teratur. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, sistem tata surya kita yang terdiri atas matahari, planet bumi, dan ketujuh planet lainnya, berada dalam sebuah sistem ini, pada ahli astronom telah menemukan bahwa ada sekitar 2 triliun galaksi yang ada di alam semesta ini. Beberapa di antaranya sudah memiliki nama. Dan yang terkenal adalah galaksi andromeda dan galaksi bima sakti. Matahari, planet bumi yang kita tempati dan ketujuh planet yang kita ketahui berada pada galaksi bima Sejarah Galaksi Bima SaktiIstilah galaksi bima sakti hanya berlaku di Indonesia. Pemberian nama tersebut berdasarkan nama tokoh wayang bernama Bima yang merupakan anggota pandawa. Masyarakat Jawa Kuno memberikan istilah tersebut saat melihat susunan bintang di langit. Saat diamati dan ditarik garis akan membentuk gambar yaitu Bima yang sedang dililit oleh seekor ular hal menarik yang perlu diketahui. Istilah bima sakti diberikan oleh presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno saat berkunjung ke Observatorium Bosscha, Lembang. Ketika itu beliau melihat galaksi Milky Way seperti seekor ular naga yang sedang membelit negara lain, galaksi Bima Sakti disebut sebagai galaksi Milky Way. Tidak ada yang tahu pasti dari mana asal nama itu. Namun, istilah Milky Way yang kita kenal berasal dari Romawi Kuno yaitu Via Lactea. Secara harfiah berarti jalan susu dalam bahasa latin. Cerita lain datang dari Yunani, yaitu Hera istri dari Zeus sedang menyusui Herkules, namun dia terkejut saat Herkules mengigit puting Hera dan secara tiba-tiba melempar Herkules. Air susu yang berceceran itu membentuk jalur berkabut di langit dan dikenal dengan istilah jalur Bima Sakti atau Milky Way Galaxy tercipta dengan dimulainya saat kurang dari satu juta tahun setelah Big Bang, galaksi kecil pertama lahir. Terbuat dari awan hidrogen, bintang dan materi gelap. Gravitasi menarik semua galaksi bersama-sama dan akhirnya berkembang terus selama 13 milyar tahun sampai sekarang. Sekitar 10 milyar tahun adalah waktu dimana terjadi penggabungan dari berbagai macam galaksi. Pada proses ini, mulai terbentuk piringan spiral galaksi. Selanjutnya, galaksi-galaksi mulai terbentuk termasuk Galaksi Bima Sakti, terus berkembang secara lambat dan menghasilkan gas serta galaksi-galaksi Planet Yang Terdapat Di Galaksi Bima SaktiMatahari yang kita kenal sebagai pusat tata surya merupakan bintang. Pada penjelasan sebelumnya, diketahui bumi merupakan bagian dari sistem tata surya. Matahari dan delapan planet merupakan bagian dari tata surya juga. Sistem tata surya masih dikaji secara mendalam hingga saat ini. Tata surya kita termasuk ke dalam salah satu sistem yang terdapat di Galaksi Bima dari jumlah bintang yang terdapat di galaksi Bima Sakti ini, para peneliti menghitung secara matematika dan diperkirakan ada sekitar 800 juta hingga 3,2 triliun planet. Namun, itu masih perlu dipastikan lagi,mengingat ada jumlah planet yang mungkin layak huni dan beberapa exoplanet yang sejauh ini masih dilakukan penelitian. Beberapa planet yang telah ditemukan oleh para astronom, beberapa di antaranya telah memiliki B1257+12A termasuk exoplanet pertama yang ditemukan. PSR B1257+12A berukuran lebih besar dari pada bulan dan mengorbit pada lingkungan yang keras pada sebuah Pegasi b, bukan merupakan planet pertama yang ditemukan. Namun, telah dikonfirmasi bahwa planet ini mengelilingi sebuah matahari seperti bintang. Meskipun begitu, planet ini seperti layaknya planet lain yang kita B1620-26b, namanya sama seperti exoplanet lain. Meskipun begitu, planet ini merupakan planet tertua yang telah diketahui berusia sekitar 12,7 juta tahun. Masih termasuk muda dibandingkan alam 876d, planet ini 15 tahun cahaya dan merupakan planet yang berukuran kecil namun berbatu, cukup jauh posisinya dan lebih besar dari bumi. Orbit planet ini berada pada fraksi planet Merkurius ke matahari. Planet ini sangat panas, namun planet ini memberikan informasi bahwa terdapat planet berbatu di dalam tata surya Terdapat 4 planet kecil yang mengorbit di Gliese-581. Dua diantaranya kemungkinan dapat dihuni. Gliese-581c salah satu planet yang terdapat pada tepi dalam termasuk ke zona planet layak huni dan memiliki persamaan dengan Planet Venus. Planet lain yaitu Gliese-581d yang berada di tepi Ada masalah untuk pengklasifikasi exoplanet kecil. Planet ini lebih besar dari Planet Bumi namun lebih kecil dari Planet Neptunus. Kepler-11f disebut juga sebagai Neptunus merupakan planet yang paling mirip dengan bumi sejauh ini. Planet ini memiliki bintang yang berukuran sama dengan matahari. Lama tahunnya lebih lama sedikit dibanding bumi dan sedikit lebih besar ukurannya dari bumi. Namun, diyakini sebagai planet yang layak merupakan exoplanet pertama yang bisa dilihat secara langsung. Planet ini lebih masif daripada Jupiter dan relatif muda, terlebih dari betapa mudahnya menemukan planet ini pertama Jumlah Bintang Di Galaksi Bima SaktiPara ahli astronom melakukan perhitungan berapa jumlah planet yang terdapat di Galaksi Bima Sakti dengan cara mengkalkulasikan masa galaksi bima sakti dan mengestimasikan berapa besar masa dari bintang-bintang. Berdasarkan hasil perhitungan, para peneliti memperkirakan ada sekitar 100 sampai 400 milyar bintang beberapa mengatakan triliun bintang. Bintang terdekat dengan bumi selain matahari yaitu memiliki jarak 4,2 tahun cahaya adalah Proxima Centauri. Beberapa bintang bisa kita lihat dari bumi dan memiliki cahaya bintang yang paling terang, diantaranya yaitu Sirius The Dog Star, Kanopus, Rigel KentaurusAlpha Centauri, Arcturus, Vega, Capella, Rigel, Procyon, Achernar, dan Cara Melihat Galaksi Bima Sakti Dari BumiUntuk melihat Galaksi Bima Sakti tidak perlu harus keluar angkasa. Dari bumi, kita masih bisa melihat bagaimana Galaksi Bima Sakti itu. Pertama hal yang perlu diperhatikan yaitu tempat pengamatan terbebas dari polusi cahaya. Sebab saat melakukan pengamatan dibutuhkan kondisi langit yang gelap. Bagi orang awam mungkin berpikir bahwa dibutuhkan teleskop untuk melihat Galaksi Bima Sakti seperti pada foto-foto yang beredar. Padahal teleskop itu tidak mencangkup keseluruhan Galaksi Bima Sakti yang memang sangat besar dan luas, hanya mengambil gambar secara yang diambil menggunakan kamera memang akan menghasilkan gambar yang cukup jelas. Dan akan terlihat ada banyak bintang dengan berbagai warna yang berbeda, yang hasilnya tentu berbeda dengan melihat menggunakan mata telanjang. Yang akan dilihat dengan mata telanjang yaitu langit gelap dan beberapa bintang yang masih dapat dilihat oleh kita melakukan pengamatan Galaksi Bima Sakti, sebenarnya yang dilihat adalah inti dari Galaksi Bima Sakti. Posisi inti tersebut berada pada rasi bintang Sagitarius yang merupakan bagian paling terang di Galaksi Bima Sakti. Tata surya kita terletak pada lengan Orion yang merupakan lengan kecil di Galaksi Bima Sakti. Lengan Orion letaknya tidak jauh dari rasi bintang Sagitarius, jadi itulah kenapa kita bisa melihat inti dari dari Galaksi Bima sembarang waktu bisa kita lakukan untuk melihat Galaksi Bima Sakti. Ada waktu-waktu tertentu untuk dapat melihat Galaksi Bima Sakti. Inti Galaksi Bima Sakti, bisa kita lihat sekitar setengah tahun. Untuk bagian bumi yang mengalami musim dingin Bulan Desember-Bulan Februari, kemungkinan untuk melihat Galaksi Bima Sakti sangat kecil, karena posisinya terlalu dekat dengan matahari. Pada saat musim semi Bulan Maret-Bulan Mei, akan terlihat beberapa jam sebelum matahari terbit. Sedangkan waktu terbaik untuk melihat Galaksi Bima Sakti yaitu pada saat Bulan Juni-Bulan Agustus atau saat musim panas. Sedangkan saat Bulan September-Bulan November musim gugur, Galaksi Bima Sakti akan terlihat saat menjelang pembahasan tentang Galaksi Bima Sakti. Semoga bermanfaat.
GalaksiBima Sakti memiliki nama lain Milky Way Galaxy merupakan tempat planet-planet termasuk bumi berada dengan matahari sebagai pusatnya. Kata "Bima Sakti" sendiri berasal dari bahasa Yunani "Via Lactea" yang berarti susu. Itulah sebabnya nama lain dari galaksi ini adalah Milky Way. Home Ruang Angkasa Selasa, 26 Oktober 2021 - 1500 WIBloading... Planet pertama di luar galaksi Bima Sakti akhirnya ditemukan dengan menggunakan Chandra X-Ray milik NASA. Foto/IST A A A JAKARTA - Pencarian planet di luar galaksi Bima Sakti akhirnya mulai menemukan jawaban. Baru-baru ini peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat berhasil mendeteksi sebuah planet yang ada di galaksi Pusaran atau Whirlpool. Penemuan itu merupakan penantian panjang mengingat saat ini peneliti dan NASA berupaya keras menemukan keberadaan planet di luar galaksi Bima Sakti . Dalam upaya itu sudah exoplanet berhasil diidentikasi. Hanya saja seluruhnya masih ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti. Keberadaan planet itu awalnya terdeteksi dengan mengunakan teleskop milik NASA, Chandra X-Ray. Setelah melakukan pengamatan yang dalam di galaksi pusaran atau Messier 51, terdapat indikasi adanya sebuah benda luar angkasa yang bisa diidentifikasi sebagai sebuah planet. Disebutkan BBC dari penemuan itu diperkirakan planet tersebut memiliki ukuran yang sama dengan Saturnus. Baca Juga Menurut Dr Rossane Di Stefano dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat penemuan itu merupakan progress yang sangat diharapkan. Apalagi metode yang mereka gunakan dalam menemukan keberadaan planet itu sudah berhasil menemukan banyak exoplanet yang ada di Bima Sakti. Upaya penemuan planet baru itu memang bergantung pada teleskop Chandra X-Ray. Diketahui Chandra X-Ray merupakan satu dari empat observatorium besar milik NASA selain Hubble, Compton dan Spitzer. Chandra X-Ray berbeda karena mengandalkan sinar X untuk mendeteksi keberadaan benda-benda luar angkasa. Baca Juga Keberadaan planet yang ditemukan tim Dr Rosanne Di Stefano ditandai dari penurunan kecerahan sinar X yang ditangkap dari sebuah objek. Diketahui objek di luar angkasa biasanya berisi bintang neutron atau lubang hitam yang biasanya mengeluarkan sinar X. Keberadaan planet yang ada di bintang neutron atau lubang hitam itu akan sedikit menghalangi pancaran sinar X dari bintang neutron atau lubang hitam. Dari situah keberadaan planet yang ukurannya seperti Saturnus itu ditemukan. "Ini cara yang unik dan sangat cocok untuk menemukan planet dengan menggunakan sinar X," ujar Dr Rossane Di Stefano. Di saat yang bersamaan dia juga mengatakan temuan ini sangat terbuka untuk dikritisi dan dikuatkan dengan data-data yang lain. "Kami sadar kami membuat klaim yang perlu dipertanggungjawabkan. Untuk itu kami meminta bantuan astronom lain untuk melihat temuan ini dengan baik," terang Julian Berndts dari Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat. "Kami sangat yakin argumen kami sangat kuat dan ini merupakan sebuah proses kerja dari sebuah kegiatan ilmiah," sambungnya. wsb planet bima sakti galaksi tata surya Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 20 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 6 jam yang lalu
Meskiada ribuan planet yang ditemukan di Galaksi Bima Sakti, namun sebagian besar berada kurang dari beberapa ribu tahun cahaya dari Bumi. Kendati demikian, seperti dilansir dari Phys, Senin (6/9
Osaka University Konsep seniman tentang distribusi planet dingin di seluruh Bima Sakti. Sebagai perbandingan, kerucut sian adalah bidang survei transit Kepler. Sisipan menunjukkan sistem planet di tonjolan Galaksi. masih banyak yang belum kita ketahui tentang galaksi kita yaitu Bima Sakti. Galaksi kita ini selain memiliki banyak bintang-bintang masif yang ditemukan pada bagian pusat galaksi, ia juga ternyata memiliki banyak planet-planet dingin yang hampir kesemuanya belum bisa dideteksi oleh para ilmuwan dikarenakan keterbatasan jarak. Keberadaan planet-planet dingin yang ada di dalamnya ini menjadi topik utama dalam studi terbaru para ilmuwan. Planet-planet ini sebelumnya diduga oleh ilmuwan terpengaruh pada jarak dari pusat galaksi. Dikarenakan lebar galaksi yang hampir tahun cahaya menyebabkan para ilmuwan kesulitan dalam menentukan distribusi planet ini pada galaksi kita. Untuk mendukung penelitian baru mereka, para ilmuwan melakukan teknik pelensaan mikro gravitasi. Teknik ini adalah satu-satunya teknik yang dapat membantu ilmuwan dalam mempelajari distribusi planet galaksi. Mereka menggabungkan pemodelan dan pengamatan agar dapat menyimpulkan distribusi planet dingin di Bima Sakti. PROMOTED CONTENT Video Pilihan 7DCmIoH.
  • l4cw4szq30.pages.dev/961
  • l4cw4szq30.pages.dev/348
  • l4cw4szq30.pages.dev/954
  • l4cw4szq30.pages.dev/434
  • l4cw4szq30.pages.dev/793
  • l4cw4szq30.pages.dev/203
  • l4cw4szq30.pages.dev/752
  • l4cw4szq30.pages.dev/234
  • l4cw4szq30.pages.dev/232
  • l4cw4szq30.pages.dev/633
  • l4cw4szq30.pages.dev/6
  • l4cw4szq30.pages.dev/125
  • l4cw4szq30.pages.dev/842
  • l4cw4szq30.pages.dev/759
  • l4cw4szq30.pages.dev/360
  • planet baru di galaksi bima sakti